Padahal pengetahuannya hanya belajar melalui WA. Contohnya, mereka dengan tegas mengatakan, wah ini dilarang, yang begini haram, kalau yang begitu itu bid'ah, yang seperti itu musyrik. Ketika ditanya balik, dari mana anda tau kalau semua itu tadi tidak boleh?. Jawabnya dari WA. Ditanya lagi yang ngirim WA siapa? Dia menjawab dari WA tetangga sebelah. Ketika ditanya lagi, apakah anda bias memastikan materi WA itu benar benar berasal dari yang membuat? Mereka menjawab belum tentu.
Beragama yang hanya bersandar informasi dari WA, menjadikan beragama yang tidak tepat, tidak kurat sehingga agama Islam memiliki citra yang tidak positif baik di mata internal umat Islam maupun umat non muslim.
Mari kita belajar memahami agama melalui cara cara dan system yang tepat sehingga melahirkan cara pandang agama yang utuh dan komprehesnif sehingga Islam benar benar menjadi agama yang cinta damai dan kasih sayang (rahmatan lil'alamiin).