Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... -

Ilmu dan Amal

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia 2014 -2019

14 Juli 2012   09:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian dari dari nama-nama para tokoh politik atau tokoh masyarakat atau tokoh TNI/ Polri/ Birokrat, serta nama-nama  para pengusaha, para akademisi dan para pimpinan kelompok organisasi masa, sekarang ini mulai ramai langsung atau tidak langsung mengisi percaturan/ bursa untuk pencalonan Presiden RI/ wakilnya pada 2014 mendatang.

Saat ini, setiap warganegara Indonesia tentu berhak memberi pilihan pada pasangan calon Presiden/ wakilnya secara bebas namun bertanggung jawab melalui media apapun namun dengan cara bebas yang berkepatutan, sebelum KPU menetapkan calon resmi nantinya.

Melekatnya sikap tegas, taat hukum, konsisten dan berintegritas tinggi pada bapak Mahfud MD, maka Insya Allah dipastikan beliau akan mampu membawa bangsa ini lebih mandiri dan bermartabat serta sejahtera dan sekaligus menjauh dari kuatanya dorongan KKN pada aparatur/ birokrat pemerintahan - pejabat negara seperti sekarang ini.

Bahwa kendala karena partai-partai yang ada (Golkar, PDIP, Demokrat, PKS, PPP, Gerindra, Hanura, PAN dan PKB) telah memiliki calon presiden/ wakilnya sendiri, alangkah baiknya jika saat ini bagi siapapun kita yang berkeinginan  memiliki presiden/ wakilnya sesuai aspirasi kita namun terganjal oleh ketentuan tersebut, mulai melakukan upaya-upaya besar dan berat namun efektif, agar calon pilihan kita bisa ikut lolos dalam penilaian KPU nantinya.

Tokoh-tokoh  media dan sebagian dari kita yang terdidik, dipandang pantas untuk menginisiasi upaya/ kegiatan/ advokasi  terkait pemenuhan atas persyaratan-ketentuan Pilpres yang akan datang.


  • Apa yang harus kita lakukan?
  • Siapa yang pantas untuk mulai melakukan?
  • Kapan harus mulai dilakukan?


dan pertanyaan lainnya seperti itu, yang tentu hanya akan sia-sia jika banyak diantara kita yang punya kapasitas berlebih, tidak mau bangkit.

Mudah-mudahan kita segera bisa mendengar dan mengetahui adanya gerakan obyektif menuju perubahan bagi Indonesia yang lebih sejahtera dan lebih bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun