Makam Syekh Bela-belu terletak di Bukit Banteng, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Makam ini tak pernah sepi dari peziarah, apalagi menjelang puasa seperti ini. Bagi para peziarah harus menyiapkan tenaganya, karena makamnya berada di atas bukit.
Raden Jaka Bandem (Syekh Bela-belu) merupakan putra dari Prabu Brawijaya V. Menurut informasi yang beredar, beliau mengasingkan diri ke Bukit Pemancingan, Parangtritis dekat dengan makam Syekh Maulana Maghribi. Hal ini dilakukan karena ekspansi yang dilakukan Raden Patah terhadap Kerajaan Majapahit.
Syekh Bela-belu merupakan orang yang dimualafkan oleh Syekh Maulana Maghribi. Beliau tertarik dengan ajaran yang dibawa oleh Syekh Maghribi, karena cara Syekh Maghribi begitu lembut dalam menyampaikan dakwahnya.
 Syekh Bela-belu memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat sekitar padepokan. Alhasil, hampir warga disekitar dataran Pantai Parangtritis masuk Islam.
Makam Syekh Maulana Maghribi
Makam Syekh Maulana Maghribi menjadi penutup bagi perjalanan ziarah santri Ulul Albab. Makam Syekh Maghribi terletak di atas Bukit Sentana, Parangtritis. Sama dengan makam Syekh Bela-belu, peziarah harus jalan kaki naik ke atas bukit. Makam ini juga tak pernah sepi dari peziarah.
Syekh Maulana Maghribi merupakan ulama dari Maroko, Afrika Utara yang termasuk pada penyebar agama Islam generasi pertama di Pulau Jawa. Ketika Syekh Maghribi sampai di Parangtritis, beliau bertemu dengan putra Raja Majapahit Brawijaya V, yakni Joko Dandung dan Joko Jantrung (Syekh Bela-belu). Misi beliau menyebar Islam direstui oleh kedua putra tersebut. Hingga akhirnya, ajaran Islam mampu menyebar luas ke daerah Parangtritis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H