Mohon tunggu...
Muchammad Roghib A
Muchammad Roghib A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

20107030003/UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

3 Anime Tua yang Berangkat dari Kisah Nyata

17 Maret 2021   10:09 Diperbarui: 17 Maret 2021   21:27 5934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anime memang terkenal dengan cerita yang penuh kemustahilan untuk terjadi di dunia nyata. Sedikit kemungkinan untuk bisa terjadi di kehidupan nyata. Asal anda tahu, beberapa anime ada yang diangkat dari kisah nyata. Ada yang mengambil cerita dari kasih sayang seseorang, ada yang mengambil dari kisah bencana yang ada di Jepang, dan ada yang sampai mengambil cerita dari Perang Dunia II. Kali ini saya akan menunjukkan 3 anime (sesuai dengan pengamatan saya) yang diambil dari kisah nyata.

  1. My Neighbor Totoro (1988)


Anime yang berjudul My Neighbor Totoro menceritakan sebuah keluarga Kusabake yang mempunyai 2 anak perempuan, yakni Satsuki dan Mei. Mereka sekeluarga pindah ke Rumah pedesaan yang nampak angker. Ketika sudah tiba di rumah barunya, Satsuki dan Mei segera membantu ayahnya untuk merapikan rumah barunya, sambil bergembira ria, lari kesana kemari. 

Ketika sudah sampai di bagian loteng, Mei melihat sosok hitam berbulu keluar dari tempat tersebut. Mei begitu penasaran dengan makhluk hitam itu, akhirnya Mei pun menangkapnya dan segera berlari untuk memberi tahu Satsuki. Sesudah memberitahu kepada Satsuki, ada nenek penjaga rumah situ bernama nenek Kanta, beliau bercerita bahwa makhluk tersebut Susu-atari yang tinggal di rumah tua dan kosong, serta akan pergi jika sang pemilik rumah tersenyum.

Pagi harinya, Satsuki dan Mei bergegas menuju ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Mereka berdua bercerita kepada ibunya dengan perasaan yang gembira serta ceria. Suatu saat, ia kembali bertemu dengan makhluk yang aneh, kali ini ia bertemu makhluk putih di semak-semak dekat pohon ek. Seketika Mei memberikan nama kepada makhluk tersebut Totoro. Tanpa ia sadari, Mei tertidur di semak-semak tersebut. Dan setelah dibangunkan oleh Satsuki ia menceritakan semua kejadian yang ia alami. Ketika perjalanan pulang mereka melewati pohon yang begitu besar yang konon ceritanya menjadi rumah tinggal dewa penjaga hutan sekaligus menjadi penjaga Mei, pohon tersebut bernama Champor.

Anime yang bergenre fantasy dan adventure ini ditulis oleh Hayao Miyazaki pada tahun 1988 di Jepang. Anime ini memiliki alur yang cukup sederhana dan mudah dipahami oleh semua kalangan manusia. Menceritakan sebuah keluarga kecil yang hidup begitu harmonis walaupun sang ibu terkena penyakit TBC (tuberkulosis). Cerita ini diangkat dari kisah nyata sang penulis, Hayao Miyazaki yang mempunyai ibu pengidap TBC (tuberkulosis).

2. Grave of The Fireflies (1988)


Anime yang berjudul "Grave of The Fireflies" (kuburan kunang-kunang) berhasil memikat para pecinta anime hingga sekarang. Film ini menjadi salah satu anime bergenre drama tersedih. Film yang diproduksi oleh Ghibli Studio pada 16 April 1988  diangkat dari kisah nyata Akiyuki Nosaka yang ditulis pada 1967. Anime ini menceritakan tentang kakak beradik yang menjadi salah satu korban perang dunia ke-II, yang dimana pada saat itu Amerika sedang meluncurkan serangan kepada negara Jepang disaat mengalami paceklik atau keadaan hidup yang sulit.

Kisah ini diawali dari seorang petugas stasiun menemukan Seita yang sudah tidak bernyawa di tepi stasiun sambil memeluk sebuah kaleng bekas permen buah yang berisi abu. Petugas tersebut membersihkan seluruh badan dari Seita yang kotor, kemudian membuang kaleng yang dipeluk Seita ke rumput di dekat stasiun. 

Tiba-tiba dari kaleng tersebut muncul kunang-kunang dan  disusul dengan datangnya seorang anak kecil yang berjalan menghampiri Seita, namun sebelum sampai tiba-tiba kakaknya sudah berada di belakangnya. Setelah itu, kakak beradik tersebut pulng menaiki kereta api. Di tengah perjalanan mereka melihat pesawat tempur dari sekutu.

Disaat Seita sedang mengubur persediaan makanan, sekutu meluncurkan serangan udara yang mengakibatkan rumah tinggalnya terbakar habis. Ia hanya dapat menyelamatkan adiknya, Setsuko. Akibat dari serangan tersebut mereka berdua harus rela kehilangan ibunya. Kematian ibunya dirahasiakan dari Setsuko, karena tak mau membuat suasana hati Setsuko bertambah sedih. Seita dan Setsuko akhirnya harus mengungsi di rumah bibinya. Awalnya bibi sangat senang dengan kedatangan mereka berdua, tapi lama-kelamaan bibi tersebut malah mengusir Seita dan Setsuko karena terkena tekanan batin masalah makanan. Akhirnya Seita dan Setsuko harus tinggal di dalam gua. Disini Seita merasa begitu sedih, karena sang adik terkena malnutrition dan Seita mendapat kabar bahwa kapal yang dinaiki ayahnya tenggelam.

Film ini memiliki banyak pelajaran yang bisa kita petik, tentang apa itu kasih sayang, melindungi, ikhlas, sabar, dan bertanggung jawab.  

3. Tokyo Magnitude 8.0 (2009)


Anime ini juga menjadi salah satu anime tersedih, karena dalam cerita ini menceritakan kejadian gempa yang begitu dahsyat di Tokyo, Jepang. Anime yang diproduksi oleh Bones & Kinema Citrus di tahun 2009 sukses merilis 11 episode. Berbeda jauh dengan anime-anime yang lainnya, anime ini lebih pada peramalan kejadian yang akan datang. Dalam proses pembuatan cerita ini dilakukan beberapa riset yang mendalam, mulai dari kekuatan gempanya, penyebab gempanya, dan sampai pada jumlah korban. Dan gempa yang sempat dibuat anime ini benar-benar terjadi di tahun 2012 lalu. Tokoh dalam anime ini bernama Onozawa Mirai dan Onozawa Yuuki.

Kisah ini berawal ketika Onozawa Mirai dan Onozawa Yuuki berjalan menuju jembatan Odaiba untuk melihat pameran robotik. Di tengah perjalanan tiba-tiba terjadi gempa dengan kekuatan 8.0 SR. Gempa tersebut membuat seluruh bangunan runtuh. Kedua bersaudara tersebut sempat terpisah, untung Mirai bertemu seorang kurir bernama Mari Kusukabe yang juga terjebak. 

Mirai dan Yuuki akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah. Karena rasa khawatir yang berlebihan terhadap kedua orang tuanya, mereka memutuskan untuk naik ke Tokyo Tower untuk melihat keadaan rumahnya. Sayang, sebelum naik tower tersebut gempa susulan terjadi. Alhasil tower tersebut runtuh, dan menyebabkan kepala Yuuki terluka saat berniat menyelamatkan Mirai. Yuuki tak bisa diselamatkan lagi meskipun sudah dibawa ke rumah sakit. Mirai begitu terpukul melihat adiknya sudah meninggal. Namun, ia terus membayangkan kalau adiknya masih menemani di sampingnya hingga ia sampai di rumahnya.

Anime ini sukses membuat emosi penonton bercampur aduk. Bekali-kali anime ini membuat para penonton menangis. Saya tidak akan menceritakan semuanya di sini, karena anime ini memiliki cerita yang lumayan panjang. Pada intinya, anime ini berpesan untuk selalu menjaga saudara kita dengan penuh rasa kasih sayang, karena tak ada yang tahu kapan ia akan pergi meninggalkan kita. Dan walaupun kita sedang berada di tengah-tengah musibah harus bisa mengendalikan emosi kita, harus saling tolong-menolong dan membantu, jangan sampai timbul sifat egois kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun