Film Swades yang dibintangi oleh Shah Rukh Khan juga merupakan bagian dalam upaya melawan kasta yang ada. Film keren yang tidak laku di pasaran itu terdapat pesan yang menggambarkan jika Manmohan yang diperankan oleh Shah Rukh Khan ingin agar anak desa dari kasta rendah bisa mendapatkan pendidikan yang sederajat. Namun, upaya itu mendapat penolakan dari warga Kasta Brahmana yang menganggap mereka lebih tinggi.Â
Bahkan, industri film India juga sudah menunjukkan bagaimana melakukan perlawanan terhadap rasisme dengan memasukkan beberapa artis dan aktor yang berwajah tidak putih dalam film. Maka, beberapa nama terkenal salah satunya seperti Radhika Aapte, mendapat tempat dan menjadi superstar. Kondisi ini berbanding terbalik pada sekitar tahun 1970 an di India, yang masih memandang jika aktor dan artis adalah mereka yang berkulit putih.Â
Film Bala yang pernah penulis ulas dalam tulisan sebelumnya menggambarkan adanya sosok artis yang terpaksa harus didandani menjadi berkulit coklat sebagai pemeran utama meski ia aslinya berkulit putih. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar tidak ada diskriminasi ras meskipun dalam film.Â
Meski tidak ada kaitan langsung antara ajaran sufi Islam dengan banyak film India yang penulis bahas, namun keduanya memiliki persinggungan yang cukup kuat. Dua agama itu bertumbuh besar di India dan beberapa ajaran juga mengamalkan ajaran sufi di dalamnya.
Seperti ajaran sufi Jalaludin Rumi ternyata banyak mengilhami AR Rahman membuat lagu dan lirik sepanjang karirnya. Bahkan dalam sebuah film tarian khas memutar ala Rumi juga ditampilkan dengan cukup gamblang.Â
Bisa saja ajaran sufi yang berdimensi sosial sebagaimana diajarkan Al Hallaj dan sufi lainnya dengan pesan kemanusiaan secara universal mengilhami sineas dan penulis naskah untuk melawan dominasi sistem kasta yang selama ini tumbuh di negara tetangga itu.Â