Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kematian Sushant Singh Rajput: dari Kasus Depresi hingga Nepotisme Industri Bollywood

17 Juni 2020   02:01 Diperbarui: 17 Juni 2020   11:11 2048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Publik India digegerkan dengan kematian tragis aktor pendatang baru bernama Sushant Rajput Singh. Ia ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Mumbai, India pada Minggu (14/6). 

Sushant Rajput Singh diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Meski saat ini pihak kepolisian setempat masih menyelidiki penyebab tewasnya aktor berusia 34 tahun itu.

Sebagaimana dilansir dari berbagai sumber, lima hari sebelum Sushant mengakhiri hidupnya, sang mantan manajer, Disha Salian juga tewas dengan cara yang sama. Bedanya, jika Sushant Rajput ditemukan tewas menggantung lehernya, Disha memilih terjun dari lantai 13 sebuah gedung.

Berita kematian beruntun ini cukup miris bagi publik India, khususnya para penggemar film. Pasalnya, Sushant Rajput Singh saat ini sedang berada di atas karirnya. Film terbarunya berjudul "Chhichhore" laris manis di pasaran dan banyak mendapat ulasan positif.

Namun kematian Sushant dengan cara bunuh diri terbilang berbanding terbalik dengan kisah film yang ia bintangi. "Chhichhore" secara garis besar berkisah tentang perjuangan seorang ayah paruh baya yang mencoba menggagalkan aksi bunuh diri anaknya, karena tidak diterima di sekolah ternama. 

Kisah macam ini mendapat sambutan antusias sangat luar biasa, karena konon kabarnya di India depresi menjadi pandemi paling mematikan sebelum virus Covid-19 merebak.

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) sebagaimana dilansir dari Forbes, angka bunuh diri di India cukup besar pada tahun 2012 dengan korban sebanyak 804 ribu jiwa. Menurut WHO angka ini cukup mengkhawatikan lantaran penyakit mental seperti ini butuh penyelesaian yang cukup solutif.

Bahkan, masih menurut WHO, prosentase perbandingan antara warga depresi dengan psikiater yakni 1 banding 343 ribu orang. Artinya, satu orang psikiater di India menangani 343 ribu orang. Kekurangan psikiater menjadi masalah tersendiri di negara Sungai Gangga itu.

Makanya, film model "Chhichhore" mendapat sambutan positif lantaran dianggap sebagai "tenaga baru" dalam perubahan pola pikir di masyarakat India tentang depresi. Aktris ternama Deepika Padoukone, sempat berbicara kepada publik perihal depresi.

Istri Ranveer Singh itu berkisah, bagaimana berbicara atau melakukan curahan hati terkait depresi yang merupakan penyakit mental masih dianggap tabu di kalangan masyarakat. 

Kondisi ini seperti berbicara soal pendidikan seksual secara terbuka di Indonesia. Masih tabu, padahal itu perlu guna mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan.

Kembali ke Sushant Rajput Singh. Kematiannya yang diduga bunuh diri itu lantas dikaitkan dengan depresi yang sebenarnya ia pendam selama ini. Hal ini bisa ditelisik dari berbagai sumber berita yang menyebut jika depresi merupakan penyebab kematian aktor tersebut.

Lantas kenapa Sushant Rajput Singh harus depresi? Pertanyaan ini langsung terbesit dalam pikiran saya. Karena tidak mungkin seseorang depresi tanpa sebab.

Bisa saja depresinya karena penggunaan obat-obatan terlarang, atau paling ekstrim yang saya duga adalah terkait dengan kebijakan pemerintah India yang melakukan "lockdown", sehingga Sushant Rajput tidak bisa syuting film terbarunya.

Rupanya, dua analisa yang coba saya utarakan untuk menjawab pertanyaan itu salah total. Sushant Rajput Singh diduga meninggal karena "dibunuh". Sebagian kekuatan besar di Industri film India membunuh karirnya sehingga ia depresi dan mengakhiri hidupnya.

Setidaknya, analisa inilah yang saat ini ramai diperbincangkan oleh publik India. Tak salah jika di Twitter sedang ramai tagar #boycottbollywood, #BoycottKaranJohar, #BoycottFakeStars, #BoycottSalmanKhan, hingga "BoycottNepotism.

Kematian Sushant Rajput Singh, menguak "borok" besar di industri perfilman India yang selama ini ditutupi dengan rapi oleh para produser, sutradara hingga aktornya.

Beberapa nama besar seperti aktor kawakan Salman Khan, sutradara ternama Karan Johar, aktris Alia Bhatt, Sonakshi Sinha dan beberapa artis lain, kini menjadi bidikan para warga net di India. Lalu apa kaitannya? Bisa kita bedah dari dominasi klan keluarga artis di India hingga nepotisme.

Dominasi Klan Keluarga Artis di Industri Film India

Jika anda bukan dari keluarga aktor, produser dan sutradara jangan berharap bisa sukses di Industri film India. Hal ini seolah menjadi hukum yang berlaku di industri film Bollywood. Beberapa aktor dan aktris India, memang masih memiliki darah keartisan bapak atau ibunya. Minimal masih kolega atau saudara dengan aktor hingga produser.

Sebut saja keluarga klan dari "Kapoor". Saya mulai dari aktor legendaris bernama Raj Kapoor. Namanya cukup terkenal di Industri film India pada era tahun 1950-an.

Nama besarnya tak diragukan lagi di India. Raj Kapoor setidaknya memiliki lima anak dimana tiga diantaranya adalah aktor ternama yakni Randhir Kapoor, Rishi Kapoor, dan juga Rajiv Kapoor. Ketiga aktor ini terkenal di era-nya, terlebih adalah Rishi Kapoor yang film-filmnya banyak menuai sukses di pasaran.

Randhir Kapoor juga sama, aktor ini cukup tenar dan disegani di India. Nah, dari Randhir Kapoor lahir dua aktris ternama yakni Karishma Kapoor dan juga Kareena Kapoor. 

Sedangkan dari Rishi Kapoor lahir aktor yang sedang "rising star" yakni Ranbir Kapoor. Ada pula Armaan Jain yang terlahir dari klan itu, namun ia tidak membubuhkan nama "Kapoor" untuk keartisannya.

Lalu juga ada klan Kapoor lainnya. Yakni dari produser ternama era tahun 1970-an bernama Surrinder Kapoor. Ia memiliki tiga anak yang kesemuanya terjun dalam dunia film masing-masing Booney Kapoor, Anik Kapoor dan Sanjay Kapoor.

Booney Kapoor dikenal sebagai seorang produser sekaligus mantan suami mendiang Sridevi. dari pernikahannya dengan Sridevi lahir aktris baru bernama Jhanvii Kapoor.

Bahkan, pernikahan Booney dengan istri pertamanya, melahirkan Arjun Kapoor yang saat ini jadi salah satu aktor di Bollywood.

Aktor kawakan Anil Kapoor yang merupakan saudara dari Booney Kapoor namanya tidak asing lagi di jagat perfilman India. Penampilannya di film "Slumdog Millionaire" menjadikannya bintang yang diperhitungkan di India.

Darah keartisannya diikuti oleh putrinya bernama Sonaam Kapoor yang sudah sukses membintangi beberapa film. Sama halnya, adik Anil Kapoor Sanjay Kapoor juga merupakan aktor terkenal di era tahun 1990-an, beberapa filmnya sempat hits meski di akhir-akhir tahun 2000-an karirnya mulai meredup sebagai aktor.

Sama juga dengan keluarga Bhatt. Produser dan sutradara ternama era tahun 1990-an juga memiliki klan artisnya tersendiri. Ia memiliki saudara bernama Mukesh Bhatt yang merupakan seorang produser.

Keduanya tak jarang bekerjasama membuat beberapa film ternama. Dari Mukesh Bhatt lahirlah beberapa aktris ternama mulai dari Pooja Bhatt hingga terbaru Alia Bhatt. Tidak hanya anaknya, keponakan Bhatt juga diangkat namanya di industri perfilman, salah satu yang terkenal adalah Emraan Hashmi.

Klan dari keluarga Khan juga tidak kalah menarik untuk diulas. yang paling kentara adalah klan dari Salman Khan. Ayah Salman Khan bernama Salim Khan merupakan seorang penulis skenario ternama yang melahirkan karakter "Don" yang diperankan Amitabh Bachan dan juga Shah Rukh Khan.

Salim Khan memiliki lima anak dimana tiga diantararanya adalah aktor ternama yakni Salman Khan, Arbaaz Khan, dan juga Sohail Khan. Salman Khan memang terkenal lebi dahulu, bahkan kedua adiknya itu disebut-sebut numpang tenar dari Salman Khan dan begitu juga Salman terangkat karena nama besar ayahnya. 

Saudara Salman Khan bernama Alvira Aghnihotri, diketahui juga menikah dengan aktor terkenal Athul Aghnihotri hal ini yang membuat klan keluarga keartisan maki kuat.

Aktor sekaliber Aamir Khan juga tak lepas dari nama besar Ayahnya Late Taahir Hussain. Tak ayal jika Aamir Khan sudah menjajaki dunia film sejak ia masih berusia anak-anak. Jika tidak percaya coba lihat film berjudul "Yadoon Ki Bharat" dimana Aamir Khan menjadi aktor cilik dalam film tersebut.

Sama halnya juga Saif Ali Khan, nama besar sang ibu Sharmila Tagore juga tidak lepas dari sang pemain serial "Sacred Games" itu. Bahkan kini anaknya hasil perkawinan dengan istri pertamanya yang juga seorang artis, Amrita Sing melahirkan seorang anak yang kini jadi artis pendatang baru yakni Soha Ali Khan.

Klan keluarga artis juga terjadi di keluarga aktris Kajol, dimana ibunda Kajol adalah seorang aktris ternama yakni Tanuja. Keluarga besar Kajol juga melahirkan serangkaian artis seperti Rani Mukherjee dan Tanisha Mukherjee.

Ada banyak klan keluarga artis yang mungkin tidak bisa penulis bahas mendetil satu persatu, namun setidaknya bagian ini menunjukkan bagaimana nama besar artis di film India tidak bisa lepas dari nama keluarga besarnya. 

Meski ada beberapa aktor yang tanpa nama besar orang tuanya bisa sukses berkibar di Industri film India seperti sang mega bintang Shah Rukh Khan dan juga Akhsay Kumar, meski keduanya sempat terseok-seok di awal karir, karena tidak memiliki nama besar dari keluarga artis.

Dugaan Nepotisme di Industri Film India

Nama sutradara "Kuch-Kuch Hota Hai" dan "My Name Is Khan", Karan Johar mendadak dikaitkan dengan kematian Sushant Rajput Singh. Apa pasal? Karena sutradara yang memiliki rumah produksi itu dituduh sebagai salah satu insan perfilman yang memainkan skema nepotisme dalam filmnya.

Karan dituduh tidak pernah memberikan kesempatan bermain bagi artis baru kecuali mereka yang dari klan keluarga artis. Sontak saja film Karan Johar berjudul "Student of The Year" yang melambungkan nama Varuun Dhawan dan Alia Bhatt menjadi sorotan.

Alia Bhatt sebagaimana penulis jelaskan diatas merupakan klan dari keluarga artis, Mahesh Bhatt dan Pooja Bhatt, dua nama yang diperhitungkan di industri film India, sedangkan Varuun Dhawan, adalah putra emas dari sutradara spesialis film komedi Varuun Dhawan.

Hal itu diperkuat dengan rumor bahwa Dharma Production, perusahaan millik Karan Johar, menolak untuk memberikan film kepada Sushant Rajput Singh. Bukti lain adalah percakapan antara Karan Johar dan Alia Bhatt di program "Cofee With Karan" yang menjadi trending di negara itu.

Kala itu Karan memberikan pertanyaan kepada Alia, dari tiga artis ini siapa yang layak dinikahi, dijadikan teman dan dibunuh. Lalu Karan menyebut tiga nama artis yakni Ranveer Sing, Ranbir Kapoor dan Sushant Rajput Sing. Jawaban Alia Bhatt sangat menusuk dengan memberikan jawaban bunuh untuk Sushant Rajput Singh.

Tidak hanya sekali, pertanyaan Karan Johar yang menyudutkan Sushant Rajput Singh juga dipertanyakan kepada Sonaam Kapoor. Jawaban anak dari Anil Kapoor itu juga tidak mengenakkan telinga. Dia bilang "Sushant Who", dimana seolah ada pendiskreditan terhadap artis yang lagi rising star itu.

Apa yang menimpa Sushant Rajput Singh sebenarnya diulas oleh tim penulis laman media Magzter. Melalui sebuah tulisan opini, laman tersebut dengan jelas membeberkan bahwa nepotisme dalam film India sudah bukan barang baru. Magzter memperkuat argumentasinya dengan komentar Quma Hureshi yang mengatakan jika anak aktor/aktris ternama lebih berpeluang mendapatkan peran besar dalam film daripada aktor/aktris yang diluar klan. Sama-sama memiliki bakat dengan aktor yang tidak memiliki klan keluarga artis, aktor dari kasta darah Bollywood lebih menjanjikan menjadi pemeran utama.

Magzter juga memperkuat opininya dengan ungkapan Alia Bhatt. Mereka mengutip pernyataan Alia yang menegaskan jika memang anak aktor/aktris memang menggunakan nepotisme dalam memperoleh peran di film perdananya. Namun, untuk sampai pada film berikutnya, mereka harus bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut.

Aktris Kangana Ranaut, bahkan secara terang-terangan "menyerang" Karan Johar dan melabelinya sebagai pelopor nepotisme di Bollywood. Bukan itu saja, Kangan Ranaut juga secara tegas melakukan pemisahan tentang aktor/aktris yang masih memiliki klan keluarga artis, artis yang tidak memiliki darah keartisan orang tuanya. Ia menyebut yang kedua sebagai orang luar.

Kangana harus membeber nepotisme di Bollywood karena kasus yang menimpa Sushant Rajput. Ia menjelaskan, jika artis yang tidak memiliki klan keluarga artis, atau ia sebut "orang luar" mendapat perlakuan berbeda.

Kangana sampai menanyakan bagaimana film sekelas "Chhichhore" tidak mendapat penghargaan padahal ditangani oleh sutradara berkelas macam Nitesh Tiwari. Akting Sushant Rajput dalam film tersebut menurut Kangana sangat layak diganjar penghargaan.

Seperti diketahui nama Nitesh cukup terkenal karena sukses menyutradari film "Dangal" yang diperankan Aamir Khan. Film itu masih menjadi film terlaris di India hingga saat ini. Namun karya Tiwari yang penuh makna di "Chhichhore" justru kalah dengan film "Gully Boy" yang diperankan Ranveer Singh dan Alia Bhatt.

Bukan itu saja, Kangana secara terang-terangan juga mengatakan jika ada orang luar klan keluarga artis merasa naik daun, maka beberapa ha dilakukan mulai dari menyebar gosip miring hingga mengucilkan sang artis.

Sebelum meninggal bunuh diri Sushant Rajput Singh pernah berbincang dengan fansnya melalui media sosial Instagram. Pada intinya Sushant meminta agar para fans menonton filmnya agar ia bisa bertahan di Industri film Bollywood. 

Ia sadar bahwa dia tidak memiliki klan keluarga artis yang kuat. Ia hanya bisa bertahan dengan kemampuan akting dan kerja kerasnya. Pesan Sushant itu menyiratkan hal yang cukup mendalam tentang secuil gambaran dunia Industri Bollywood yang cukup kejam dan nepotis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun