Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kesalahan Memaknai Film Kama Sutra dan Munculnya Film "Jorok" ala India

4 Januari 2020   23:11 Diperbarui: 4 Januari 2020   23:43 7867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Kama Sutra: A Tale of Love| Foto: MRQE

Pesan sensualitas Mira Nair dalam "Kama Sutra: A Tale of Love" sejatinya adalah menggabungkan pelajaran seks dengan hal yang sifatnya religius. Karenanya, sekali lagi saya menekankan jika adegan seks dalam film ini tidak serta merta tanpa makna, melainkan berjalin kelindan dengan intisari cerita dan pesan yang ingin disampaikan.

Rupanya, kehebohan film "Kama Sutra : A Tale of Love" disalahpahami oleh beberapa sineas yang mencoba membuat film dengan mengandalkan sensualitas. Kalau tidak percaya, coba saja anda ketik film Kama Sutra di mesin pencari google dan hasilnya akan banyak sekali film receh yang mengadopsi nama itu. Utamanya, film yang dibuat oleh India.

Kesalahpahaman memaknai hal itu lantas berlanjut, sehingga film-film "jorok" dengan mengadopsi adegan seks yang nanggung ala India mulai bertebaran hingga saat ini.

Misalnya adalah film "Jism" yang diperankan oleh aktor John Abraham dan Bipasha Basu. Film ini mengumbar sensualitas. Sebagai artis pendatang baru yang sukses dengan film horor "Raaz", Bipasha Basu lantas menjelma sebagai ikon sensualitas dalam film India. Beberapa film Bipasha setelah "Jism" lebih banyak mengumbar aurat dan adegan yang tak layak ditonton anak-anak.

Lalu tak lama belakangan publik India termasuk saya juga dihebohkan dengan datangnya mantan bintang film porno Sunny Leone. Kedatangannya bukan memperbaiki kualitas film India namun malah menenggelamkan kualitas yang dibangun industri ini.

Film "Jism 2" adalah salah satu yang dibintanginya. Film ini tidak ada ceritanya dan sepanjang durasi hampir 3 jam hanya mempertontonkan lekuk tubuh Leone. Artinya pembuat film ini hanya ingin menampilkan sang mantan bintang film porno.

Saya rasa film Indonesia juga sempat demam dengan film macam itu, ketika menampilkan Maria Ozawa dalam film. Kualitas receh film yang tak perlu saya sebut judulnya itu, sama dengan kualitas receh film-film yang diperankan Sunny Leone.

Bahkan, dalam film "Raess" yang diproduseri dan dibintangi Shah Rukh Khan, Sunny Leone juga turut dihadirkan sebagai cameo hanya untuk mendobrak popularitas film. Hal yang tak pernah saya bayangkan, Shah Rukh Khan dan Sunny Leone berada dalam satu frame.

Mungkin, "Kama Sutra : A Tale of Love" bukan saja titik pijak untuk menganalisa film-film "jorok" ala India. Tapi sengaja saya memulainya dari situ, sebab dalam rentang waktu tahun 1990 an hingga sekarang, banyak film tak berfaedah dengan mengandalkan sensualitas itu dibuat. Hal itu yang membuat stigma film Kama Sutra selalu erat dengan film seks atau film yang menampilkan adegan porno yang tanpa dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun