Upaya Wishnutama menjadikan sektor wisata sebagai penyumbang devisa terbesar di Indonesia bukanlah impian kosong. Apa pasal? Karena Indonesia adalah negara dengan berjuta keindahan dan kekayaan alam di dalamnya. Sepenggal surga terjatuh di bumi, itulah Indonesia.
Masalahnya, potensi itu belum di eksplorasi dengan baik, sehingga perlu didorong oleh sebuah kebijakan yang pro terhadap hal itu. Sedikitnya, Wishnutama sudah menjadikan 5 destinasi wisata menjadi andalan. Guna memperkuatnya, ia juga akan menggandeng para "youtuber" dalam mempromosikannya.
Sampai disitu, Wishnutama sudah menjalankan dua sektor. Memajukan wisata menggunakan tangan-tangan anak muda kreatif. Bagi negara maju dan berkembang dan memiliki potensi wisaya, pengembangan sektor pariwisata untuk meraup devisa yang besar sudah menjadi hal mutlak.
Indonesia, adalah salah satu di dalamnya. Negara ini, sudah tidak bisa lagi mengandalkan eksplorasi kekayaan alam atau migas untuk menambah devisa negara. Sebab, ada keterbatasan sumber daya yang ada di alam kita.Â
Karena itu, potensi yang tanpa limitasi sumber daya, yakni sektor pariwisata dibalut dengan kebudayaan dan didukung oleh ekonomi kreatif sudah sepatutnya didorong pemerintah.
Apa yang menjadi visi besar Wishnutama ternyata berjalin kelindan dengan harapan Pemerintah Kota Malang. Keduanya, sama-sama ingin memajukan sektor ekonomi kreatif dan juga pariwisata.
Kota Malang memang dikenal sebagai kota dengan tiga predikat daerah sekaligus. Kota pendidikan, kota wisata dan juga kota industri. Menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya, pertumbuhan sektor perekonomian di Malang cukup tinggi.
Memiliki 57 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa ratusan ribu yang sedang menimba ilmu, membuat grafik perekonomian Kota Malang makin meningkat tiap tahun.
Potensi wisata juga demikian. Meski tidak memiliki wisata pantai seperti yang dimiliki Kabupaten Malang atau wisata buatan sebagaimana digeber di Kota Batu, namun Kota Malang berkembang dengan sektor wisata kuliner dan belanja.
Hal ini ditunjukkan dengan tingkat okupansi wisata yang cukup tinggi apalagi menjelang akhir tahun. Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam memantapkan Malang sebagai kota wisata sudah menunjuk satu kawasan sentral, yakni sepanjang Jalan Basuki Rahmat sebagai "Ibu Kota Heritage" di kawasan Malang Raya.
Malang Raya itu mencakup tiga  daerah administratif sekaligus, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Secara geografis, Kota Malang terletak diantara kedua daerah itu.