Mohon tunggu...
Muchammad Gagah Agum Fanani
Muchammad Gagah Agum Fanani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Buat tugas aja

Selanjutnya

Tutup

Money

Turunnya Harga Bawang Merah

25 September 2021   11:14 Diperbarui: 25 September 2021   11:36 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan produsen sekaligus konsumen bawang merah. Bawang merah merupakan rempah-rempah yang dikonsumsi rumah tangga sebagai bumbu masakan sehari-sehari dan memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Bawang merah kaya akan kandungan vitamin C, kalium, serat, dan asam folat. Selain itu bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. 

Selain menjadi bumbu penyedap makanan, bawang merah juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan efek antiseptik dan senyawa alliin yang terdapat dalam bawang merah ini akan diubah menjadi asam piruvat, ammonia, dan alliisin sebagai anti mikroba yang bersifat bakterisida.

Berdasarkan data yang bersumber dari BPS, bawang merah di Indonesia mengalami peningkatan produksi sejak tahun 2016 sampai tahun 2020 kemarin dengan kenaikan 1.446.869 ton menjadi 1.815.445 ton. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2019-2020 sebesar 235.198 ton atau 14,8%. Apabila tidak terdapat kendala yang berarti, maka diprediksi produksi bawang merah akan terus meningkat pada tahun 2021 ini.

Saat ini sentra penghasil bawang merah terbesar di Indonesia adalah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berdasarkan data yang dipublikasi oleh BPS pada tahun 2020, provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur menghasilkan bawang merah secara berturut-turut sebesar 611.165 ton dan 454.584 ton. 

Dari data tersebut terlihat bahwa Jawa tengah dan Jawa Timur menyokong produksi bawang merah di Indonesia dengan persentase sebesar 33,3% dan 25,04%. Dengan produksi bawang merah yang melimpah di kedua provinsi tersebut, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bawang merah untuk masyarakat seluruh Indonesia.

Dengan peningkatan produksi bawang merah, saat ini harga bawang merah cenderung menurun setiap bulannya. Tercatat sejak bulan Juli 2020, rata-rata harga bawang merah terus menurun dari Rp. 30.450 menjadi Rp. 23.050. Penurunan harga bawang merah ini akan meringankan beban masyarakat dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Pemerintah berharap produksi bawang merah terus meningkat kedepannya, sehingga kenaikan harga bawang merah dapat dicegah. Untuk merealisasikan harapan tersebut, pemerintah memberikan bantuan kepada para petani menggunakan APBN yang disalurkan melalui Pemda. Adapun bantuan tersebut berupa peralatan dan bibit bawang merah. Selain itu, pemerintah juga melakukan penyuluhan kepada para petani agar mereka dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal.

Saat ini, produksi bawang merah mampu mencapai rata-rata 6 sampai 10 ton per hektar dengan perawatan yang optimal. Program penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah ini akan membantu para petani dalam menanam bawang merah, sehingga hasil panen yang diperoleh akan memuaskan. Dengan begitu cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045 dapat segera tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun