Mohon tunggu...
Muchammad ariq nibras
Muchammad ariq nibras Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusia 20 Tahun seorang mahasiswa Sastra Arab UGM

Seorang mahasiswa yang gemar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film Tilik

8 Desember 2021   17:08 Diperbarui: 8 Desember 2021   17:16 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sinopsis Film

Film pendek ini bercerita dalam bahasa Jawa, Tilik memiliki makna "menjenguk". Merupakan sebuah film pendek dengan durasi tiga puluh satu menit, sebuah film pendek berbahasa Jawa yang diproduksi oleh Ravacana Films. Tilik merupakan salah satu film pendek yang lolos kurasi dana istimewa Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2018. Film yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo dan berdasarkan pada sebuah skenario buatan Bagus Sumartono tersebut dirilis pada September 2018. Pada 17 Agustus 2020, Ravacana Films merilis Tilik di kanal berbagi video YouTube secara gratis untuk khalayak umum.

Film ini menceritakan sebuah rombongan ibu-ibu dari suatu desa yang berangkat menggunakan truk ke kota untuk menjenguk ibu Lurah yang sakit. Dari sinilah semua cerita dan dialog dimulai. Film pendek ini pertama kali dibuka dengan adegan truk yang berjalan menyusuri jalanan aspal desa menuju kota, terdengar beberapa percakapan para penumpang satu dengan yang lainnya. Pembicaraan ngalor-ngidul ini ternyata memunculkan nama Dian, si kembang desa yang ternyata memantik perhatian yang besar dari seluruh penumpang dalam truk ini.

Setelah rombongan sampai rumah sakit, kedatangan mereka disambut langsung oleh Dian dan Fikri. Namun, Dian menyayangkan kedatangan para tetangganya itu, sebab Bu Lurah masih berada di ruang perawatan intensif (ICU), belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Mendengar informasi ini, Bu Tejo langsung membalas dengan cibirian kepada Yu Ning yang menjadi inisiator tilik, tetapi belum berbekal informasi akurat tentang kondisi Bu Lurah. Sementara dalam rombongan tersebut ada Yu Ning, saudara jauh dari Dian. Ia tentu membela saudaranya yang digunjing habis-habisan oleh Bu Tejo. Apakah benar Dian perempuan nakal seperti dugaan ibu-ibu?

Kelebihan:

Film ini berhasil menunjukkan tradisi masyarakat desa yang saling peduli saat seseorang sakit atau tertimpa musibah. Film ini mengangkat pola keseharian masyarakat kita pada umumnya, serta menampilkan sebuah realita secara gamblang, tegas, dan tepat.. Mengambil latar tempat truk dan mengusung pengambilan gambar road trip yg membuat penonton kemudian menjadi tidak bosan. Menampilkan kedekatan budaya-budaya di Indonesia khususnya bahasa Jawa. Para pemeran berakting sesuai karakternya dengan apik termasuk karakter Bu Tejo inilah yang menarik perhatian warganet.

Kekurangan

Kekurangan pada film ini yaitu digambarkan tokoh Dian dan Fikri sebagai kekasih. Namun, pada akhir cerita terdapat scenes Dian yang memasuki memasuki mobil yang di dalamnya telah duduk seorang lelaki paruh baya yang dipanggil dengan sapaan "Mas". Ternyata lelaki itu adalah ayahnya Fikri dan Dian mengungkapkan kepada lelaki tersebut bahwa ia sudah tidak sanggup menjalani hubungan sembunyi-sembunyi dan ingin menikah. Pertanyaannya apakah Dian akan menikah dengan Fikri atau ayahnya Fikri. Film ini berakhir tanpa kejelasan dan ceritanya seperti menggantung di akhir sehingga menimbulkan tanda tanya. Selain itu, terdapat beberapa dialog yang dirasa tabu untuk diucapkan. Meskipun dengan maksud bercanda akan tetapi hal semacam ini sebaiknya tidak dipertontonkan.

 Kesimpulan

Film ini sangat direkomendasikan untuk hiburan, terlebih bagi yang memahami problematika kehidupan masyarakat pedesaan di Jawa. Film ini mengajarkan arti kehidupan dan sosial. Sosok yang berusaha mengetahui kabar orang di sekitarnya meskipun secara mendadak. Kearifan lokal menjadi nilai tambah tersendiri bagi film ini. Melalui film ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat dalam peduli orang di sekitarnya. Film ini juga memanjakan sedikit oleh pemandangan indah yang ada di pedesaan.

Tautan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun