"Makan minum seperti biasa tapi Alhamdulillah istriku dosen jadi tidak masalah aku mengangur sebentar hehe," mau tidak mau kami juga ikut tertawa melihat kondisi mereka. Aku juga merasakan tawa getir terlihat dari tarikan wajahnya
"Apa tidak ada bantuan dari pemerintah?" tanyaku padanya.Â
"Ada Pak, tadi sore RT kami meminta warganya mengumpulkan KTP bagi mereka terdampak," Jawaban dari seberang membuat harapan baru bagi semua. Kami di sini juga ikut merasakan bagaimana virus tersebut menghantui kita semua.
"Sama kalau begitu di sini kami juga diminta mengumpulkan KTP, KK dan foto ukuran 4x6 bagi warga terkena dampak," aku menerangkan kejadian barusan aku lakukan sebagai ketua RT.Â
"Di sini hanya KTP saja bagi keluarga terkena dampak" terangnya, kemudian dia mengajukan permohonan "Pak RT aku boleh mudik?"Â
"#JanganMudikDulu nanti saja kalau kondisi sudah baik," kataku menjawab permohonannya.Â
"Masak mudik tidak boleh" katanya mendesak kepada kami.
"Boleh tapi lebih baik #JanganMudikDulu kalau kamu nekat maka juga tidak bisa ke mana-mana. Selama 14 hari kamu harus diisolasi atau mengisolasi diri sendiri. Selesai 14 hari mengisolasi diri masih dites apakah masih ada gejala. Kalau hasil tes menunjukkan reaktif maka kamu masih diisolasi lagi " terangku padanya.
"Hahahaha lebih baik tidak mudik saja aku," suara dari seberang seolah tahu kesibukan kami di kampung.Â
" #JanganMudikDulu langkah baik untuk semuanya. Ok sudah malam besuk disambung lagi ya," lanjutku agar semua menjadi baik
"Siap Pak RT, terimakasih informasinya," sambungnya.Â