"Ya papa tidak menyalahkanmu, aku hanya bermaksud memberikan pengetahuan agar lain kali berhati-hati" terangku kepadanya " oh ya Pa makasih" jawabnya.
Hari ke enam barang baru datang di bungkus dengan rapi dengan lakban sebagai perekat. Barang langsung dibuka dan dipakainya, perutku hampir mules melihat ekspresi wajahnya. Baju yang barusan di beli secara online ukuran terlalu kecil bagi tumbuhnya. " Bagus" kataku mengurangi  rasa kecewa terlibat jelas di matanya.Â
"Ah papa meledekku ya" katanya.Â
"Tidak, kamu terlihat seksi sekali memakai baju itu" kataku menyakinkan seolah tidak tahu dia kecewa."Â
"Terlalu kecil Pa, baju ini buatku. Makasih sudah dibelikan" katanya sambil melepas baju dan meletakkan di dalam almari. Aku dan istri hanya diam saja  melihat ekspresi wajahnya.
Malam minggu tiba lagi aku beserta keluarga jalan ke sebuah Supermaket terdekat dikotaku. Setelah parkir istri dan anak anak mssukj kedalam jalan jalan mungkin ada satu dua barang dibeli.Â
Sedangkan diriku kalau tidak ada sesuatu yang penting jarang mengikuti mereka. Aku lebih suka melihat pemandangan alam di malam hari yang indah. Kebetulan malam itu rembulan bersinar dengan sempurna ditemani bintang bintang bertaburan di angkasa batapa damai hidup ini
Kurang lebih dua jam mereka didalam dua anak keluar  memegang tas kresek bertuliskan merk Supermaket tersebut. " Katanya jalan jalan kok bawa buntalan banyak sekali" aku bertanya kepada mereka.Â
"Ya Pa tadinya jalan jalan ada barang baru aku beli," Anakku yang bungsu menjawab.Â
"Ya jangan sering bisa bangkrut Mama dan Papa," candaku pada mereka.Â
"Ya Pa hanya bulan ini saja" jawabnya.Â