Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Doa Mengusir Virus Corona

26 April 2020   02:59 Diperbarui: 26 April 2020   03:17 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan suci Ramadhan bulan penuh barokah bagi siapa saja. Orang berjualan laris manis saat bulan Ramadhan tiba. Allah tidak membedakan apakah itu orang muslim atau non muslim semua diberikan kenikmatan di dunia.

Bulan Ramadhan bulan di kabulkan doa doa hambanya. Saat seperti ini sangat cocok sekali bagi umat Islam untuk berdoa kepada Allah. Karena hanya kepadanya kita berharap agar virus berlalu dari bumi ibu Pertiwi. Hati siapa tidak gelisah keluar masuk cuci tangan. Masker harus siap selalu jika kita melakukan aktivitas diluar. Nafas sesak tidak kita rasakan karena kita akan diingatkan oleh petugas jika kita tidak memakainya.

Nabi Yunus as memberikan tauladan bagi kita semuanya bagaimana cara mengatasi virus corona. Nabi Yunus mengajak kaumnya untuk kembali kejalan yang lurus yaitu menyembah kepada Allah. Kaum Ninawa adalah kaum yang menyembah berhala sebagai Tuhannya.

Kaum Ninawa menolak ajakan Nabi Yunus as dan tetap menyembah berhala. Nabi Yunus  mengatakan akan datang azab dari Allah kalau mereka tidak segera beriman. Kaum Ninawa tetap pada pendiriannya. Maka Nabi Yunus lalu meninggalkan mereka menuju pantai.

Nabi Yunus as berlayar tiba tiba saja datang gelombang. Barang barang bawaan semua dilempar ke tengah laut. Kapal masih oleng maka diambil undian siapa yang kena undian maka dia harus terjun ke laut. Undian pertama jatuh pada Nabi Yunus mereka sungkan maka diundi lagi hingga tiga kali tetap nama Yunus yang keluar.

Nabi Yunus tanpa diperintah dua kali maka beliau sadar bahwa ini merupakan perintah dari Allah. Beliau terjun ke tengah laut langsung di makan oleh ikan paus yang diperintahkan oleh Allah. Dalam kesedihan dan penyesalan beliau  teringat kepada Allah. Sedih karena kaum yang yang dipimpinnya tidak mau menerima ajakannya.  Beliau juga menyesal  karena kepergiannya tidak diperintah oleh Allah hanya menurut nafsu amarah karena kaumnya tetap menyembah berhala.

Do'a Nabi Yunus

Di dalam perut ikan paus Nabi Yunus termenung seorang diri. Beliau masih menyesal  apa yang telah dia lakukan terhadap kaumnya. Lalu Nabi Yunus berdo'a sebagai rasa penyesalan kepada Allah " la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin'.

Do'a ini panjatkan berulang-ulang oleh beliau sebagai rasa penyesalan.  Nabi Yunus selama 40 hari di dalam perut ikan  beliau memanjatkan do'a ini . Setelah 40 hari Nabi Yunus dilemparkan kedarat lagi oleh ikan paus atas izin Allah.

Kondisi kita saat ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami oleh Nabi Yunus. Keluar dibatasi oleh pagar pagar bambu melintangkan disepanjang jalan. Kita sekarang diam sendiri di rumah temani oleh istri dan anak anak. Masak dirumah dengan segala kelebihan masakan di buat oleh istri.

Agar virus cepat berlalu maka kami sekeluarga mengamalkan apa yang dilakukan oleh Nabi Yunus alaihissalam.  Disamping sebagai do'a bisa juga sebagai wirithan ( dibaca berulang-ulang) oleh kami sekeluarga. Do'a ini sangat bagus sekali pengakuan seorang hamba kepada Allah sebagai makhluk penuh dosa.

Di samping berdo'a kita semua harus berihtiar karena virus corona sudah menyebar kemana mana. Ihtiar atau usaha dapat kita lakukan adalah selalu menjaga jarak terhadap orang lain, memakai masker dan selalu cuci tangan menjaga kebersihan.

Kesimpulan 

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan

1. Ibdah tidak selalu di masjid atau musholla, ibadah dapat dilakukan dirumah. Berdoa dan berusaha agar virus cepat berlalu.

2. Jadikan rumah kita sebagai tempat ibadah agar bersinar menembus langit. Allah maha mengetahui apa diperbuat hambanya.

3. Ibadah bukan tempat tapi hati kita terpaut dengan Allah apa tidak.  Di dalam perut ikan Nabi Yunus tetap beribadah ini sebagai suri tauladan bagi kita semuanya.

Semoga tulisan sedikit ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah. Bala, musibah dan bencana datangnya dari Allah dan akan di cabut oleh Allah bagi hamba yang meminta-Nya. Fastabiqul khairat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun