Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Budi Karya dan Cellica

23 April 2020   17:22 Diperbarui: 23 April 2020   17:28 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Virus corona benar benar menyita perhatian publik. Semuanya membicarakan mengalisa dan  menyimpulkan sesuai keinginannya masing-masing. Dokter ahlinya kalah oleh orang orang bukan ahlinya akibatnya masyarakat menjadi umum menjadi korban. Informasi salah diteruskan oleh orang tidak mampu memahami dan asal kirim menambah keruwetan.

Suatu daerah ada manusia disemprot oleh cairan antivirus disinfektan daerah lainnya mengikuti tanpa di dasari oleh pengetahuan  Akibatnya kalau orang tersebut mempunyai alergi bisa gatal gatal. 

Manusia pada awalnya sehat bisa sakit bukan oleh virus tetap gara gara antivirus. Disinfektan yang benar digunakan untuk membersihkan meja makan , pegangan pintu dan tempat umum sering berganti ganti orang

Orang meninggal dunia akibat terkena virus corona ditolak oleh masyarakat setempat. Ada rasa kuatir virus tersebut menyebar pada daerah tersebut. Kalau kita melihat informasinya orang meninggal tersebut sudah  sesuai dengan prosedur. 

Pertama dimandikan kemudian di kafani setelah dikafani di bungkus sama plastik dengan tujuan kalau ada lendir keluar dari tubuh si mayit tidak bisa langsung mengenai orang melayat. Setelah semua sudah beres si mayit  masih di masukkan ke petikemas.

Sejak awal virus ini masuk ke Indonesia cara penanganan dan penyelamatan sudah baik. Pemerintah dengan sigapnya 2 pasien langsung di amankan di rumah sakit. 2 pasien dirawat di rumah sakit orang dalam pengawasan masih berkeliaran karena memang tubuhnya sehat. 

Manusia dengan tubuh sehat karena imunitas baik maka bisa menjadi perantara virus tersebut menempel pada orang yang imunitas lemah. Manusia sehat hanya sebagai perantara untuk mengembangkan atau menyebarkan virus.

Virus corona ini sebenarnya tidak sama dengan virus HIV. Virus HIV bisa dikatakan penyebarannya melalui hubungan seksual atau intim. Ada data menyebutkan penyebaran melalui jarum suntik ini hanya beberapa persen saja. Fokus pada cara penyebaran 2 virus berbeda pertama virus corona dan kedua virus HIV.

Pada virus corona penyebaran melalui tubuh seseorang yang bersin mengeluarkan lendir, bergesekan langsung. Makanya kita dilarang untuk bersinggungan dengan orang lain dan menjaga jarak baik berdiri maupun duduk. Berbeda dengan virus HIV cara penyebarannya melalui hubungan intim. 

Seseorang terkena penyakit HIV kemungkinan besar berhubungan intim dengan orang bukan pasangannya. Dengan catatan orang tersebut tidak pernah kena suntik atau cuci darah. Orang dinyatakan  terkena penyakit HIV pastilah malu karena berhubungan dengan orang bukan pasangannya.

Dari pola penyebaran virus tersebut orang terkana virus corona tidak perlu malu. Orang terkena virus corona dengan kesadaran tinggi tidak perlu menutup diri apalagi melarikan diri. Orang melarikan diri sudah positif terkena virus corona membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

Mengapa demikian orang dinyatakan positif terkena virus perlu istirahat cukup, nutrisi sesuai dan olahraga dan ini perlu pendampingan seorang dokter. Karena hanya dokter yang tahu kapan pasien perlu istirahat , menu makanan bergizi apa yang  dapat meningkatkan imunitas.

Selanjutnya keluarga mendukung proses penyembuhan orang terkena virus tersebut tidak perlu malu karena virus corona bukan aib. Keluarga harus transparan mengungkapkan keadaan si pasien. Petugas kesehatan akan memeriksa dan meningkatkan proses penanganan orang terkena virus . Tetap tenang dalam menghadapi suatu masalah apalgi virus ini berkembang tidak mengenal jenis kelamin maupun status sosial seseorang.

Ada dua orang publik figur dapat di jadikan bagi kita semua. Pertama Menteri Perhubungann Budi Karya Sumadi mengumumkan diri positif  terkena virus corona. Jujur saya pribadi angkat topi kepada beliau secara tidak langsung  memberikan contoh kepada seluruh masyarakat. 

Beliau tidak perlu menggunakan kode 01 dan 02 dan kode seterusnya langsung sebut nama. Karena virus corona bukan aib dengan menyebut nama  maka mudah mengisolasi siapa saja pernah berhubungan dengan beliau. 

Dampak positifnya apa karena beliau seorang pejabat pemerintah orang orang berada dibawah atau diatasnya dapat melakukan tes minimal mengisolasi diri.

Kedua Bupati Karawang juga terkena virus corona Cellica Nurrachadiana mengumumkan dirinya secara terbuka. Batapa kita semuanya patut berbangga mempunyai pemimpin langsung memberikan contoh kepada masyarakat. 

Beliau dengan sadar mengisolasi dirinya agar virus dalam diri tidak menyebar kemana mana. Beliau sadar betul bahwa virus corona bulan aib yang memalukan diri dan keluarga. Virus corona dapat terjadi pada siapapun yang imunitasnya lemah dan virus ini dapat dapat di sembuhkan.

Kalau kita berpijak pada aturan kesehatan menyebarkan informasi penyakit pasien memang dilarang. Tetapi melihat dulu penyakit yang diderita oleh pasien menyebabkan aib atau bukan. 

Kalau tidak menyebabkan aib seperti virus corona ini maka tidak perlu keluarga menutupi. Lebih baik diumumkan dengan tujuan orang orang pernah berhubungan dengan pasien di isolasi sejak dini memutus rantai penyebaran virus corona

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun