Mohon tunggu...
Muchammad Akbar Kurniawan
Muchammad Akbar Kurniawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hi...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Pengkondisian Klasik: Fondasi Psikologi dalam Behavioristik

25 September 2023   16:48 Diperbarui: 25 September 2023   16:54 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ivan Pavlov. Sumber gambar: NobelPrize

Ivan Pavlov mengembangkan teori perilaku kebiasaan melalui percobaan dengan anjing dan air liurnya. Pavlov menemukan proses ini karena perangsang asli dan netral, atau rangsangan, biasanya dikombinasikan dengan komponen penguat yang menghasilkan reaksi. Penguatnya adalah perangsang tidak bersyarat atau US (Uncondition Stimulus), dan perangsang netral disebut perangsang bersyarat atau terkondisionir atau CS (Condition Stimulus). 

Reaksi alami atau reaksi yang tidak dipelajari disebut reaksi bersyarat atau CR (Condition Response). Sedangkan reaksi yang dapat dipelajar atau reaksi tak bersyarat disebut UR (Uncondition Response). Pavlov menggunakan kata-kata tersebut sebagai penguat. Artinya Setiap agen, seperti makanan, mengurangi sebagian dari kebutuhan. 

Akibatnya, air liur (UR) akan keluar dari mulut anjing sebagai reaksi terhadap makanan (US). Air liur (CR) terjadi ketika rangsangan netral atau netral stimulus, seperti bel atau genta (CS), dibunyikan bersamaan dengan waktu penyajian (Santrock, 2008). Berikut merupakan contoh gambar pengkondisian klasik Ivan Pavlov.

Sumber gambar: BC Campus
Sumber gambar: BC Campus

Paradigma kondisioning klasik Pavlov menunjukkan bahwa anjing dapat dilatih untuk mengeluarkan air liur bukan terhadap rangsang semula, yaitu makanan, melainkan terhadap bunyi. Proses ini dimulai dengan menunjukkan makanan kepada anjing sebagai rangsang yang menimbulkan air liur, dan kemudian dilanjutkan dengan membunyikan lonceng atau bel berkali-kali. 

Pada akhirnya, anjing akan mengeluarkan air liur setiap kali mendengar bunyi lonceng atau bel, bahkan jika makanan tidak diperlihatkan. Pembentukan tingkah laku yang berbeda berkembang dari paradigma kondioning klasik ini. Susunan syaraf tak sadar dan otot-ototnya juga dibahas dalam kondisi klasik ini. Oleh karena itu, kondisioning klasik membentuk emosional (Desmita, 2009)

Contoh teori pengkondisian klasik pavlov dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya jika kita mendengar ringtone handphone yang tidak asing di tempat umum, kita secara naluri langsung mengambil handphone kita untuk memastikan bahwa suara itu berasal dari handphone kita atau orang lain. Selain itu, Seorang perokok dapat menyalakan rokoknya tanpa sadar saat melihat asbak di suatu tempat dan masih banyak lagi contoh-contohnya dalam kehidan sehari-hari.

Ohman & Mineka, (2001) menjelaskan bahwa teori pengkondisian klasik Pavlov memiliki beberapa prinsip, antara lain :

Pertama, Acquistion (Akuisisi). Kondisi dimana stimulus netral (Netral Stimulus) berjalan dengan reaksi yang tak terkondisikan (UR) sehingga menjadi Reaksi terkondisikan (CR).

Kedua, Extinction (Penghapusan). Stimulus netral (Netral Stimulus) sudah tidak berjalan atau berfungsi, sehingga reaksi yang terkondisikan akan hilang (UR).

Ketiga, Spontaneus Recovery (Pemulihan Spontan). Reaksi yang sudah tidak terkondisikan akan muncul secara tiba-tiba akibat. Hal ini diakibatkan kepunahan masih belum tuntas, sehingga akan menimbulkan reaksi terkondisikan secara spontan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun