Film Horor Indonesia Kebanyakan Punya Rating Jelek
Membuat film horor itu aku rasa gampang -- gampang susah. Sekarang gak bisa cuma ngasih penonton jumpscare dan suara yang tiba -- tiba tinggi. Kalau cuma ngasih 2 hal itu udah basi. Bagaimana pembuat film membawakan cerita yang runtut, padat, dan jelas itu yang menurutku penting.
Kita lihat saja kebanyakan film horor Indonesia tahun ini, jika dilihat dari imdb skor jelek menghiasi mereka. Aku ambil beberapa contoh seperti Alena: Anak Ratu Iblis punya skor 3.2/10, Hidayah 5.6/10, Para Betina Pengikut Iblis 4.2/10. Hanya ada beberapa saja yang memiliki skor 6-7.
Jadi ya sebagai penonton yang pilih -- pilih film horor aku merasa dilemma, diajak temen cewek buat nonton film horor, mau mengiyakan tapi filmnya jelek tapi kalo ditolak juga sayang.
Meskipun Jelek Tapi Bercuan
Jika merujuk pada data cinepoint pada periode Januari -- Juni 2023 film horor mendominasi 10 film dengan penonton terbanyak. Sewu Dino menempati posisi pertama dengan jumlah 4,8 juta penonton, disusul Waktu Magrib dengan 2,4 juta penonton, dan 4 film horor lainya. Artinya apa? Artinya film horor itu bercuan.
Sudah menjadi hukum ekonomi, jika ada ada permintaan akan penawaran. Mungkin itu yang dilihat oleh studio film melihat masyarakat Indonesia saat ini. Ngapain susah -- susah buat film dengan genre lain yang kemungkinan gak laku dan makan biaya besar. Mending buat yang pasti -- pasti aja, bikin film horor pakai premis dan judul yang biasanya orang suka, terus pakai biaya yang kecil biar cuannya lebih besar. Urusan kualitas film itu belakangan yang penting cuan dulu.
Jika ini berlanjut aku merasa kasihan sama industri kreatif ini, bisa -- bisa tidak ada perkembangan. Pembuat film jadi terlalu fokus buat film horor asal -- asalan yang penting cuan. Genre lain jadi terlupakan karenanya.
Aku harap para penonton udah mulai sadar sama kondisi ini, setidaknya mereka sadar kalo dibodoh -- bodohi sama studio film. Sadar kalo banyak film horor di Indonesia saat ini terlalu monoton dan jelek kualitasnya.
Dan untuk studio film, aku harap mereka tersadar bahwa harus mulai move on sama resep film horor yang saat ini mereka pakai dan mulai ningkatin kualitasnya, tak lupa pula untuk memproduksi film genre lain. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H