Mohon tunggu...
Muchammad HasbiAsidiq
Muchammad HasbiAsidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Penulis merupakan seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Universitas di Indonesia. Selain itu, penulis aktif dalam kampanye peningkatan budaya baca. Penulis tertarik dalam isu internasional, budaya, politik, video game, dan juga teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masyarakat Desa dan Perusakan Alam

9 Agustus 2023   15:55 Diperbarui: 9 Agustus 2023   15:59 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah Ekonomi

Sebelumnya, disampaikan bahwa masyarakat desa sangat bergantung terhadap alam. Mayoritas masyarakat desa pun masih dalam kondisi kurang sejahtera. Seperti yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto, masyarakat desa adalah masyarakat yang mayoritasnya bekerja sebagai petani. Menjadi mengkhawatirkan ketika masyarakat desa secara sadar atau tidak sadar melakukan kegiatan pertanian yang dapat merusak alam. Ketika alam menjadi rusak mereka tidak bisa melakukan kegiatan pertanian. Hasilnya, mereka tidak mendapatkan penghasilan dan menimbulkan permasalahan ekonomi. Jika melihat contoh dari Ranupani, ketika masyarakat tetap menggunakan teknik pertanian yang saat ini mereka gunakan (model pertanian vertikal) akan berakibat kepada cepatnya pengkikisan terhadap tanah pertanian. Jika tanah yang subur telah terkikis maka mereka tidak bisa bertani kembali sedangkan pertanian adalah sumber penghasilan utama mereka.

Bias Masyarakat Adat dengan Masyarakat Desa

Kebanyakan masyarakat awam mengatakan bahwa masyarakat desa adalah kelompok yang hidup dengan nilai -- nilai luhur yang menjaga lingkungan sekitarnya. Nyatanya tidak, masyarakat yang menjaga lingkungan sekitarnya adalah masyarakat yang sudah menetap disana sejak lama dan merasa memiliki juga bertanggung jawab atas kondisi lingkungan mereka. Umumnya masyarakat dengan kriteria tersebut adalah masyarakat adat, masyarakat pedalaman, atau suku tertentu. Berbeda dengan masyarakat desa, mereka adalah masyarakat yang belum tentu menetap sejak lama di suatu wilayah. Secara historis kemungkinan mereka adalah kelompok masyarakat yang dipindahkan oleh Belanda untuk bekerja di suatu wilayah seperti halnya masyarakat Ranupani. Mereka semua adalah pendatang di wilayah tersebut.

Pentingnya Edukasi dan Pendidikan

Masyarakat desa yang memiliki pekerjaan pertanian homogen akan menjadi kelompok yang rentan ketika lingkungan menjadi rusak. Perlu upaya untuk peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan pertanian yang baik seperti terasering agar lingkungan tetap terjaga. Alternatif lainnya adalah pelatihan terhadap masyarakat dengan harapan dapat melahirkan pekerjaan yang heterogen namun tetap menjaga lingkungan dan cocok dengan potensi alam sekitar. Contohnya adalah Desa Ranupani adalah desa wisata, pemerintah dapat memberikan pelatihan di bidang pariwisata terhadap masyarakat Ranupani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun