Disini lah terlihat perbedaan kondisi yang ada di 13 koloni dengan Meksiko. 13 koloni berisi kumpulan orang -- orang Eropa yang jauh lebih terdidik daripada orang -- orang Meksiko yang masih mayoritas berisi pribumi. Sedangkan di 13 koloni berisi orang -- orang Eropa yang seorang pendatang disana. Muncullah sebuah pemahaman egaliter didalam para koloni tersebut. Mereka semua adalah orang -- orang pendatang sehingga mereka setara. Dua Faktor yakni egaliter dan SDM yang berasal dari Eropa dan lebih maju menghasilkan dampak terhadap kondisi politik dan juga ekonomi.
 Rasa ketidaksukaan terhadap monarki karena para penduduk koloni sudah pernah merasakannya ketika berada di Eropa mendorong untuk menggunakan demokrasi sebagai sistem politik mereka. Didukung oleh kepercayaan mereka terhadap prinsip egaliter dalam struktur masyarakat sosialnya. Demokrasi dapat berjalan dengan baik karena tidak ada struktur pemerintahan dan struktur sosial bertingkat disana. Berbeda dengan Meksiko yang masyarakat pribumi sebelumnya memiliki raja dan bangsawan yang mendorong untuk tetap menguasai meskipun sudah merdeka. Selain itu, pendidikan politik seperti demokrasi mereka masih belum semaju masyarakat Eropa di Amerika Serikat.
 Prinsip egaliter yang diyakini masyarakat Amerika Serikat juga mendorong untuk mempermudah kehidupan ekonomi disana. Semua orang sama, semua memiliki kesempatan yang sama dalam ekonomi. Inovasi dan kreatifitas dihargai di Amerika Serikat. Perlindungan terhadap karya dijunjung tinggi yang jaminan atas kesetaraan dan kesempatan yang sama untuk menjadi kaya. Berbeda dengan Meksiko meskipun telah merdeka dan menjadi negara demokrasi mereka tetap berkonflik dan korup akibat struktur yang sudah terbentuk lama sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H