Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Perewangan, Nonton atau Skip? Spoiler Dikit Ya!

23 Oktober 2024   14:40 Diperbarui: 24 Oktober 2024   15:08 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan Davina Karamoy yang memerankan Maya. Sumber: MD Pictures

Guys, baru-baru ini gue dapat undangan gala premiere film Perewangan. Kalau penasaran, sini deh, kita ngobrol-ngobrol dulu tentang film horror terbaru yang mungkin akan nge-hits ini. Disutradarai oleh Awi Suryadi---yes, orang yang sukses bikin KKN di Desa Penari booming---film ini emang udah jadi hot topic bahkan sebelum rilis resmi tanggal 24 Oktober 2024. Yuk, kita bahas sedikit tentang kenapa film ini patut masuk watchlist loe!

Bahasa Jawa: A for Effort!

Keren sih, para cast di Perewangan berusaha maksimal buat ngobrol dalam bahasa Jawa. Walaupun belum 100% flawless, gue ngasih jempol karena ini bukan sesuatu yang gampang buat dikuasai, apalagi pas dipake di genre horror yang penuh emosi. Yang paling mind-blowing sih, akting Shanty! Siapa sangka seorang penyanyi bisa tampil sebagus itu?

POV Angle yang Bikin Merinding

Dari segi visual, angle kamera dengan first-person point-of-view (POV) sukses bikin kita merasa kayak ngalamin langsung terornya. Teknik ini berhasil nambah sisi immersive tanpa jadi berlebihan. Jadi, buat yang suka ketegangan subtle tapi tetap nempel di kepala, angle kayak gini bakal jadi nilai plus besar.

Jumpscare? Pas dan Berkualitas

Nah, kalau loe sering sebel sama horror yang isinya cuma jumpscare murahan, Perewangan beda nih. Jumpscarenya nggak terlalu banyak, tapi impactful! Alih-alih ngagetin doang, film ini lebih mengandalkan alur cerita dan suasana thriller buat bikin bulu kuduk berdiri. Penasaran? Eits, siap-siap tegang sepanjang 109 menit ya!

Desain Setan: Memukau, Tapi Ending Kurang Greget

Wajib ya kalau horror Indonesia ada makhluk halusnya. Dan di sini, penggambaran setannya keren---bikin ngilu tapi tetap subtle. Sayangnya, di adegan akhir, ada yang agak kurang logis.

 Setan yang merasuki ibu Maya dengan gampangnya dibakar setelah sebelumnya selamat meski diguyur air pantai selatan. Ini agak bikin gue mikir, "Serius nih? Udah dibakar, selesai gitu aja?"

Nah, gimana menurut kalian? Penasaran nggak buat nonton? Jangan lupa nonton di bioskop ya dan kasih tau gue pendapat kalian! Apa setannya serem banget atau justru kalian lebih suka alur dramanya? Share pendapat kalian di kolom komentar atau mention teman-teman horor-enthusiast loe !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun