Baca juga: Mengubah Luka menjadi Kekuatan
5. Harga Nggak Transparan
Nah, dosa terakhir ini sering kali jadi jebakan. Kamu nggak pernah tahu harga pasti sampai semua selesai. Tiba-tiba, harga yang diberikan jauh lebih mahal dari yang kamu bayangkan. Mungkin si tukang fotokopi mengira kalau semua orang udah hafal harga per lembar atau jasa jilid. Tapi faktanya, banyak dari kita yang cuma main tebak-tebakan soal harga, dan ketika tagihan datang, kita terkejut. Kalau transparansi harga diterapkan dari awal, kita bisa memperkirakan biaya dan menghindari rasa kecewa di akhir.
Penutup: Jasa Fotokopi Seharusnya Berkembang
Menjadi tukang fotokopi seharusnya lebih dari sekadar menekan tombol “Start.” Dengan kompetisi yang semakin ketat dan ekspektasi konsumen yang terus meningkat, layanan fotokopi perlu bertransformasi jadi lebih profesional dan peduli pada detail. Mereka yang bisa menawarkan hasil cetak berkualitas, pelayanan yang cepat, dan harga yang transparan akan tetap bertahan, sementara yang masih melakukan dosa-dosa di atas? Ya, mungkin pelanggan akan mulai pindah ke tempat lain.
Jadi, kalau kamu salah satu pelanggan setia tempat fotokopi, jangan takut untuk menuntut pelayanan yang lebih baik. Karena pada akhirnya, kamu bayar untuk mendapatkan layanan yang sesuai dengan yang kamu harapkan. Dan untuk para tukang fotokopi, yuk, saatnya introspeksi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H