Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepedulian Sosial atau Hanya Tren? Fenomena Donasi Online

14 Agustus 2024   06:15 Diperbarui: 14 Agustus 2024   06:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kotak donasi oleh Dimaberlin

Pernah nggak kamu ngerasa terharu saat lihat cerita sedih di media sosial, lalu langsung kepikiran buat donasi?

Di era digital ini, fenomena donasi online emang lagi naik daun, dan mungkin kamu sendiri sering ikut terlibat.

Dari bantu biaya pengobatan sampai bantu korban bencana, sekarang semuanya cuma butuh beberapa klik aja.

Tapi di balik kemudahan ini, kita perlu nanya: apakah donasi online ini benar-benar karena kita peduli, atau cuma ikut-ikutan tren yang lagi viral?

Donasi Online: Kemudahan yang Bikin Gerak

Teknologi bikin semuanya jadi lebih gampang, termasuk untuk peduli sama orang lain.

Dulu, kalau mau donasi, kita harus repot-repot cari lembaga atau datang langsung ke tempat tujuan.

Tapi sekarang, tinggal buka aplikasi atau situs, pilih kampanye yang kamu suka, terus donasi deh.

Platform seperti Kitabisa dan lainnya udah bikin semua orang bisa terlibat dalam aksi kemanusiaan.

Kamu bisa nyumbang buat operasi orang yang bahkan nggak kamu kenal, atau dukung gerakan sosial yang besar, semuanya dari layar HP kamu.

Kemudahan ini jelas bikin banyak orang jadi lebih tergerak buat bantu.

Tapi, di balik semua ini, ada hal yang perlu kita pikirin: apakah kita bener-bener peduli, atau cuma karena tren?

Kepedulian Sosial: Tulus atau Sekadar Ikut-ikutan?

Kamu pasti sering lihat kampanye donasi yang viral karena dukungan publik yang besar.

Tapi, apakah ini berarti kepedulian sosial kita beneran tumbuh, atau kita cuma kebawa tren yang lagi ramai?

Ketika kampanye donasi menyebar luas, kita sering ngerasa “harus” ikut nyumbang, apalagi kalau teman-teman kita juga ikutan.

Ini yang disebut “social proof”—dorongan sosial buat ngikutin apa yang orang lain lakukan.

Tapi, apakah kita benar-benar tergerak sama kondisi orang yang kita bantu, atau cuma ikut-ikutan biar nggak ketinggalan?

Selain itu, donasi online kadang bikin kita ngerasa udah cukup dengan “klik” aja, tanpa bener-bener terlibat lebih jauh.

Padahal, kepedulian sosial seharusnya nggak berhenti di situ.

Ada banyak hal lain yang bisa kita lakukan, seperti ikut aksi nyata, advokasi, atau bahkan terlibat langsung dalam komunitas yang butuh bantuan.

Donasi Online: Tren Sesaat atau Gerakan Berkelanjutan?

Tren donasi online biasanya ngikutin isu-isu yang lagi hangat.

Saat ada bencana besar atau kasus viral, donasi bakal mengalir deras.

Tapi, gimana dengan kasus-kasus yang nggak viral?

Atau isu-isu yang nggak banyak dibahas di media sosial?

Ini yang perlu kita pikirin: apakah kita donasi karena beneran ada kebutuhan, atau karena kita ngelihat orang lain juga donasi?

Apakah kita masih peduli ketika isu itu udah nggak lagi jadi sorotan?

Tapi di sisi lain, donasi online juga bisa jadi langkah awal buat keterlibatan yang lebih dalam.

Banyak orang yang setelah donasi online, jadi tertarik buat tahu lebih banyak tentang isu yang mereka dukung, dan bahkan ambil langkah nyata buat bantu lebih dari sekadar uang.

Refleksi: Donasi dengan Hati atau Hanya Ikut-ikutan?

Pada akhirnya, donasi online itu hal yang baik, kok—ini peluang besar buat kita lebih peduli dan solid dengan sesama.

Tapi penting buat kita refleksi: donasi yang kita lakuin itu karena kita beneran peduli, atau cuma karena ikut-ikutan tren?

Yuk, jadikan donasi online sebagai bagian dari kepedulian yang lebih besar.

Jangan berhenti di “klik” aja, tapi teruskan dengan paham isu yang ada, ikut ngobrolin, dan kalau bisa, terjun langsung bantu orang yang butuh.

Karena yang paling penting bukan seberapa besar donasi kita, tapi seberapa besar dampak yang bisa kita buat.

Dan dampak itu nggak akan datang dari tren sesaat, tapi dari kepedulian yang tulus dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun