Pernahkah kalian merasa jenuh dengan suara notifikasi yang tak pernah berhenti, atau lelah melihat feed media sosial yang seakan tidak ada habisnya? Kalau iya, kalian tidak sendirian. Di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih, semakin banyak orang di Indonesia yang mulai melirik kembali gaya hidup yang bisa dibilang ‘kuno’: hidup tanpa smartphone.
Mungkin bagi sebagian dari kita, ide ini terdengar aneh atau bahkan mustahil. Tapi, coba bayangkan hidup di mana kita tidak tergantung pada layar kecil yang selalu ada di tangan. Ternyata, gaya hidup yang lebih sederhana dan kurang tergantung pada teknologi ini sedang naik daun, terutama di kalangan mereka yang ingin menemukan kembali makna hidup yang lebih autentik dan damai.
 Kenapa Orang Kembali ke Gaya Hidup ‘Kuno’?
Bukan tanpa alasan orang mulai meninggalkan smartphone mereka. Banyak dari kita yang mungkin sudah merasakan bagaimana smartphone bisa membuat kita sibuk tanpa henti, tapi sebenarnya tidak membuat kita merasa lebih bahagia atau puas. Nah, berikut beberapa alasan kenapa gaya hidup ‘kuno’ ini kembali digemari:
1. Lebih Dekat dengan Orang-Orang di Sekitar Â
  Kapan terakhir kali kita benar-benar ngobrol tanpa melihat ponsel? Dengan meninggalkan smartphone, kita jadi lebih hadir dalam percakapan dan interaksi sehari-hari. Makan malam bersama keluarga atau teman menjadi lebih bermakna, tanpa distraksi dari layar.
2. Mengurangi Stres dan Kecemasan Â
  Tak bisa dipungkiri, hidup dengan smartphone sering kali membuat kita merasa tertekan. Ada rasa cemas jika ketinggalan informasi atau takut ketinggalan momen di media sosial. Hidup tanpa smartphone memungkinkan kita untuk lebih rileks dan menikmati hidup tanpa tekanan digital.
3. Lebih Fokus dan Produktif Â
  Tanpa smartphone, kita tidak lagi terganggu oleh notifikasi atau dorongan untuk terus scrolling. Banyak yang melaporkan bahwa mereka bisa lebih fokus pada pekerjaan atau hobi, dan merasa lebih produktif tanpa adanya gangguan dari gadget.