Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejarah dan Misteri Gunung Api Purba Nglanggeran: Warisan Geologi Jutaan Tahun

21 Juli 2024   08:14 Diperbarui: 21 Juli 2024   08:17 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gunung Api Purba Nglanggeran oleh Martha Suherman 

Gunung Api Purba Nglanggeran, terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, adalah salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan spektakuler dan sejarah geologi yang menakjubkan. Gunung ini diperkirakan berusia sekitar 60-70 juta tahun, menjadikannya salah satu gunung api purba tertua di Indonesia. Artikel ini akan mengajak Anda menyelami sejarah, misteri, dan keindahan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Asal Usul dan Sejarah Geologi

Gunung Api Purba Nglanggeran adalah hasil dari aktivitas gunung berapi yang terjadi jutaan tahun lalu. Pada awalnya, gunung ini berada di dasar laut dan terbentuk dari endapan vulkanik yang terangkat ke permukaan bumi akibat proses geologi yang kompleks. Batuan penyusun gunung ini didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api, yang merupakan ciri khas dari Formasi Nglanggran yang terbentuk pada kala Oligosen-Miosen sekitar 33-5 juta tahun yang lalu.

Legenda dan Mitos

Nama "Nglanggeran" berasal dari kata "nglanggar" yang berarti melanggar. Menurut legenda setempat, ratusan tahun yang lalu, penduduk desa mengundang seorang dalang untuk merayakan pesta panen. Namun, warga desa merusak wayang milik dalang tersebut, yang kemudian mengutuk mereka menjadi wayang dan membuangnya ke gunung ini. Hingga kini, masyarakat percaya bahwa Gunung Nglanggeran dijaga oleh tokoh pewayangan Punokawan bernama Kyai Ongko Wijoyo.

Keunikan Geologi dan Ekowisata

Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut dan luas kawasan mencapai 48 hektar. Morfologi gunung ini berupa bukit memanjang berarah barat-timur dengan rekahan-rekahan yang khas. Batuan besar yang menjulang tinggi di sepanjang jalur pendakian menambah keunikan dan daya tarik gunung ini.

Selain sebagai objek wisata, Gunung Api Purba Nglanggeran juga memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Lokasi ini menjadi bukti penting dari peristiwa geologi yang terekam dalam sejarah bumi, menjadikannya situs warisan geologi yang diakui secara nasional dan internasional. Pada tahun 2017, Nglanggeran dinobatkan sebagai desa wisata terbaik di Indonesia dan menerima penghargaan ASEAN Community Based Tourism Award, serta ASEAN Sustainable Tourism Award pada tahun berikutnya.

Misteri dan Kepercayaan Lokal

Gunung Nglanggeran tidak hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga berbagai mitos dan cerita seram. Salah satu mitos yang terkenal adalah tentang Mata Air Comberan yang tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Mata air ini dianggap sakral dan konon dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan dan bertapa.

Selain itu, terdapat juga Kampung Pitu yang hanya dihuni oleh tujuh kepala keluarga. Menurut kepercayaan setempat, jika jumlah kepala keluarga di kampung ini kurang atau lebih dari tujuh, maka akan terjadi musibah. Keunikan ini menambah daya tarik dan misteri dari Gunung Api Purba Nglanggeran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun