Â
Di tengah arus perubahan yang begitu cepat di era digital, kita dihadapkan pada pertanyaan krusial: apakah pendidikan formal masih relevan, atau sudah saatnya kita beralih sepenuhnya ke skill-based learning? Pertanyaan ini bukan sekadar wacana akademis, melainkan refleksi nyata dari dinamika pasar kerja dan tuntutan industri yang terus berevolusi.
Pendidikan formal, dengan struktur kurikulumnya yang mapan, telah lama menjadi pondasi dalam membangun pengetahuan dan keterampilan dasar. Namun, di era di mana teknologi mengubah lanskap pekerjaan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, muncul pertanyaan apakah pendekatan tradisional ini masih mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja modern.
Di sisi lain, skill-based learning menawarkan fleksibilitas dan kecepatan adaptasi yang sangat dibutuhkan di era digital. Pendekatan ini memungkinkan individu untuk fokus pada pengembangan keterampilan spesifik yang langsung dapat diaplikasikan dalam pekerjaan. Namun, apakah ini berarti kita harus sepenuhnya meninggalkan sistem pendidikan formal?
Jawabannya tidak sesederhana itu. Mari kita telaah lebih dalam:
1. Kekuatan Pendidikan Formal
Pendidikan formal memberikan dasar pengetahuan yang komprehensif dan sistematis. Ini bukan hanya tentang mempelajari subjek tertentu, tetapi juga tentang mengembangkan cara berpikir kritis, kemampuan analitis, dan keterampilan sosial yang esensial. Lebih dari itu, gelar akademis masih menjadi indikator kredibilitas yang diakui secara luas di banyak industri.
2. Keunggulan Skill-based Learning
Skill-based learning menawarkan kesempatan untuk mengasah keterampilan spesifik yang sangat diminati pasar. Pendekatan ini memungkinkan pembelajaran yang lebih cepat dan langsung dapat diaplikasikan, sesuai dengan tuntutan industri yang berubah cepat. Fleksibilitas dalam memilih keterampilan yang ingin dikembangkan juga menjadi daya tarik utamanya.
3. Mencari Keseimbangan
Alih-alih memilih salah satu, tantangan kita sebenarnya adalah bagaimana mengintegrasikan kekuatan keduanya. Institusi pendidikan formal perlu lebih responsif terhadap kebutuhan industri, sementara platform skill-based learning dapat memperkaya offeringnya dengan elemen-elemen pendidikan yang lebih menyeluruh.