Mohon tunggu...
Muchamad Dani Andrean
Muchamad Dani Andrean Mohon Tunggu... Mahasiswa - #MDAndrean

" Menulis adalah dua kali membaca." (Gol A Gong)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

QS An-Nahl Ayat 90

12 Mei 2021   09:31 Diperbarui: 12 Mei 2021   09:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinasti Umayyah goyah, dinasti yang telah berdiri hampir 90 tahun itu ditumbangkan oleh dinasti lain yang juga kerabat mereka -- Dinasti Abbasiyah.

Kalau Dinasti Umayyah memiliki budaya caci maki terhadap keluarga Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Dinasti Abbasiyah juga sama. Catatan budaya yang cenderung "kotor" itu tercatat lengkap di dalam Kitab "Tarikh Ar-Rusul Wal Muluk" karangan Imam Thabari.

Klaim kebenaran antara kelompok politik Syiah dan Dinasti Umayyah kembali berlanjut di masa Dinasti Abbasiyah. Dinasti Abbasiyah di masa Khalifah Al-Mu'tadid membuat sebuah dokumen.

"Warga memberitakan bahwa dokumen yang melaknat Muawiyah dan keturunannya akan dibacakan setelah Shalat Jum'at. Beredarnya kabar tersebut membuat warga menjadi ragu untuk mendengar doa setelah Shalat Jumat."

Imam Thabari tak kurang mencantumkan dokumen tersebut sebanyak 7 halaman di dalam bukunya. Konteksnya, keturunan Muawiyah dilaknat dan dicaci maki oleh lawan politiknya yaitu Dinasti Abbasiyah.

... :

"Bahkan dokumen lain disebut telah mengklaim sebuah hadits yang menyatakan bahwa Muawiyah akan berada di neraka paling bawah." Allahu karim.

Sebelum diakhiri, dokumen itu kembali mencantumkan doa supaya Allah melaknat para pendiri Dinasti Umayyah. Jangankan hadits, bahkan nama Tuhan mereka bawa untuk menyerang lawan politiknya.

Membaca naskah terjemahan yang dicantumkan oleh Imam Thabari tentu membuat hati bergetar, bagaimana efek kebencian sudah pada puncaknya. Untung saja, Khalifah Umar II (Dinasti Umayyah) sempat menghentikan budaya kotor itu dengan menggantikannya dengan QS An-Nahl ayat 90 -- meskipun penerusnya kembali melanjutkan budaya kotor itu.

Allahu karim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun