Mohon tunggu...
Muhammad ArifMaruf
Muhammad ArifMaruf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Vert

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pola Tidurmu Menentukan Kesehatanmu

15 September 2022   09:40 Diperbarui: 15 September 2022   09:55 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidur adalah proses yang berhubungan dengan mata tertutup selama beberapa periode yang memberikan istirahat total bagi mental dan aktivitas fisik manusia, kecuali fungsi beberapa organ vital seperti jantung, paru-paru, hati, sirkulasi darah dan organ dalam lainnya. Kedalaman tidur tidak teratur sepanjang periode tidur. 

Hal tersebut tergantung pada beberapa faktor seperti faktor usia, aktivitas yang dilakukan, penyakit yang diderita, dan lain-lain. Seperti halnya mesin yang beroperasi terus menerus dalam waktu lama dan perlu dimatikan untuk mencegah panas berlebih yang dapat menyebabkan kebakaran, tubuh kita juga membutuhkan istirahat total setelah bekerja keras di siang atau malam hari.

Imam Abu Hamid al-Ghazali. Al-Ghazali merupakan salah seorang yang membahas betapa pentingnya peranan tidur dalam kehidupan manusia. Tokoh yang biasa disebut sebagai Hujjatul Islam ini menggunakan pendekatan tasawuf dalam memahami besarnya peran tidur bagi kehidupan manusia, salah satunya disampaikan dalam Ihya Ulumuddin. 

Menurut Al-Ghazali, malam hari, saat manusia tidur, adalah waktu yang berbahaya bagi manusia. Diri manusia dalam keadaan lemah, tidak sadar, dan setan bersama sekutu-sekutunya--sebagaimana diisyaratkan dalam Surat al-Naas dan Surat al-Falaq---aktif menebarkan pengaruh buruk kepada manusia. Oleh karena itu, tugas individu adalah menyandarkan diri sepenuhnya (tawakkal) kepada Allah SWT.  

Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Ulama Islam klasik yang banyak menulis buku ini menulis bahasannya tentang tidur dalam buku Thibbun Nabawi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Praktik Kedokteran Nabi (2008). Al-Jauziyah menyoroti beberapa kondisi yang disebutnya sebagai tidur terburuk, yaitu :

  1. Tidur dengan posisi tengkurap dan telentang,
  2. Tidur di pagi hari, siang hari, sore hari,
  3. Tidur di bawah sinar matahari. Al-Jauziyah mengungkapkan bahwa kalau seseorang menjalankan kebiasaan tidur yang baik (miring ke kanan, berwudhu sebelum tidur), maka kondisi tubuh dan psikologis seseorang akan kuat.

Tidur adalah salah satu aktivitas terpenting manusia. Seperempat hingga sepertiga kehidupan manusia digunakan untuk tidur. Bila aktivitas ini dapat dijalani seseorang dengan baik, maka efeknya akan mengenai berbagai dimensi kehidupan seseorang di waktu terjaga.

Allah SWT berfirman :

Artinya : "Dan Kami jadikan tidurmu untuk beristirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan". (An-Naba'/78: 9-11).

Hasil-hasil penelitian juga menunjukkan kualitas tidur yang buruk akan mengantarkan seseorang kepada sejumlah kondisi psikologis yang kurang menguntungkan. Orang-orang yang kurang tidur akan mudah frustrasi, mudah marah, kurang bersemangat, dan sering mengeluh mengalami sakit kepala, sakit perut, nyeri pada persendian dan otot-otot (Sawyer, 2004). 

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Dinges dkk. (Sawyer, 2004) menunjukkan bahwa tidur yang tidak memadai dapat menyebabkan seseorang merasa kurang bahagia, lebih tertekan, lemah secara fisik, dan merasa sangat lelah baik secara fisik maupun mental.

Sebuah analisis dari beberapa studi populasi di seluruh dunia menunjukkan bahwa anak-anak yang tidur kurang dari 10 jam semalam hampir dua kali lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan dengan anak-anak yang tidur lebih dari 10 jam. 

Penelitian lain pada orang dewasa juga menunjukkan bahwa mereka yang durasi tidurnya kurang dari 5 jam per malam lebih cenderung mengalami obesitas, dengan indeks massa tubuh meningkat seiring dengan setiap jam tidur yang hilang.

Demikian ulasan mengenai kesehatanmu tergantung dari pola tidurmu. Semoga bermanfaat. ("_")

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun