[caption id="attachment_359008" align="aligncenter" width="448" caption="Dokumentasi bersama para anggota komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) Surabaya"][/caption]
Oleh MUCH. KHOIRI
TULISAN ini akan mengupas mengapa penting bagi penulis untuk memiliki atau terlibat dalam suatu komunitas penulis. Dalam hal ini, setidaknya ada empat manfaat pentingnya komunitas penulis—untuk berbagi, becermin, menata “masa depan”, dan edifikasi.
Pertama, berbagi. Bagi penulis yang terlibat dalam komunitas sastra—di Yogya banyak, di Surabaya ada beberapa, di Malang juga ada beberapa, di Sumenep pun ada, dan sebagainya—mereka bisa selalu berbagi dengan sesama anggota dalam komunitas. Mereka bisa menggelar cangkrukan, saling membaca puisi atau cerpen atau esai yang mereka selesaikan. Mereka juga bisa bedah buku mereka dengan segala semangatnya.
Bukan hanya itu, dalam sesi berbagi itu, mereka bisa memilih nara sumber untuk workshop di antara mereka sendiri—atau dari komunitas lain—untuk menyampaikan gagasan dan pengalaman kreatifnya. Mereka bisa mendapatkan ilmu baru, pengalaman baru, serta inspirasi kreatif baru yang pantas dikembangkan. Pendampingan menulis juga dilibatkan di dalamnya.
Kedua, becermin. Komunitas bisa dimanfaatkan anggotanya untuk becermin bagi pribadi dan karya-karya yang telah dihasilkannya. Ketika diadakan baca sastra atau diskusi dan sejenisnya, anggota komunitas yang hadir dapat mengukur apakah karya yang dibacakan itu sudah bagus, dan pada saat bersamaan juga bertanya-tanya apakah karya sendiri sudah berkualitas.
Misalnya, guru-guru yang merupakan anggota grup Gerakan Guru Menulis Buku (G2MB) bisa memposting tulisan di lapak kelompok ini—dan postingan mendapat komentar dan masukan dari anggota lainnya. Di sana sekaligus juga tampak betapa komentar atau apresiasi sesama anggota merupakan bahan penting untuk becermin. Demikian pula untuk para guru anggota komunitas Kalimas, Forum Lingkar Pena, Forum Aktif Menulis, Komunitas Mahasiswa Menulis, Forum Dosen Menulis, dan sebagainya.
Ketiga, menata ‘masa depan’. Mengapa komunitas membantu menata masa depan kepenulisan? Jawab sederhananya adalah bahwa pelibatan di dalam komunitas, membuat penulis juga makin luas diikat di dalam komunitas-komunitas. Ini sebuah startegi membangun jaringan (network), jalinan pertemanan dan kerjasama dengan pihak-pihak lain. Ada kemungkinan anggota bisa mengenal banyak nama, dan hal ini sangat menguntungkan bagi penulis.
Agaknya, ke depan kerja berjejaring itu mutlak adanya—tak terkecuali bagi penulis. Amatlah rugi bagi penulis manapun jika dia hanya mengandalkan potensi diri-sendiri (soliter)—kini penulis mutlak berjejaring. Makin banyak link jejaring, makin mapan juga kemungkinan untuk menata masa depan kepenulisan. Tanpa berjejaring, penulis seakan berjalan hanya menggunakan satu kaki. Kurang cepat!
Terakhir, edifikasi. Dengan masuk ke dalam komunitas, penulis bisa melakukan edifikasi, yakni mengangkat posisi orang lain dengan menyebutkan kelebihannya di depan khalayak—baik lewat medium lisan maupun medium tertulis. Jika penulis ingin penulis lain mengedifikasi lewat lisan, dia bisa menyatakan: “Kenalkan, ini Bapak X, seorang narasumber yang tak asing lagi di dunia perbukuan. Atas kepedulian beliau, hari ini kita akan berguru kepada beliau untuk mendapatkan ilmu terbaik dari beliau....”
Sementara itu, dalam tulisan, penulis bisa menyebut nama penulis lain, atau menyebut buku penulis lain, atau mengutip pernyataan penulis lain—dan sejenisnya—semua ini merupakan edifikasi penulis bagi penulis lain. Jika seseorang merupakan anggota komunitas menulis, edifikasi menjadi kewajiban untuk dibudayakan.
Demikianlah, komunitas penulis merupakan wahana penting untuk melakukan hal-hal terbaik bagi kepenulisan. Di sana ada jejaring untuk berbagi, di sana juga ada kondisi untuk becermin, menata masa depan kepenulisan, di sana ada momen untuk edifikasi satu sama lain. Hanya penulis yang tak bijak sajalah salah yang menolak kehadiran kelompok menulis.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H