Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Mubarok
Muhammad Syahrul Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak ada Kata Kata pada hari ini, sesungguhnya yang ada hanyalah kisah nyata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wungu: Simfoni Kenangan di Ujung Rindu

23 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 23 Agustus 2024   07:05 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedekatan Kami Dengan Warga saat Pembuatan Ecoprint, Dokumen Pribadi.

SMAN 1 Wungu (dokpri)
SMAN 1 Wungu (dokpri)

Bidang lingkungan juga tak luput dari perhatian kami. Di bawah bimbingan Febby, kami mengadakan penyuluhan dan praktek pembuatan sabun dari minyak jelantah. Ibu-ibu PKK dengan antusias mengikuti kegiatan ini, berbagi cerita dan tawa bersama kami. Di bidang ekonomi, Irvan dan Nensi memimpin kunjungan ke UMKM di Wungu, di mana kami belajar tentang perjuangan memulai bisnis dengan modal seadanya. Di sisi lain, program “Tabung Ceria” yang digagas Nensi untuk santri TPA menjadi salah satu cara kami untuk menanamkan kebiasaan menabung sejak dini. 

Program Lingkungan, Jelantah jadi Sabun (dokpri)
Program Lingkungan, Jelantah jadi Sabun (dokpri)

Kunjungan UMKM Bolu Sae (dokpri)
Kunjungan UMKM Bolu Sae (dokpri)

Kegiatan Menabung Ceria (dokpri)
Kegiatan Menabung Ceria (dokpri)

Namun, di setiap senyum dan tawa yang kami bagikan, terselip rasa sedih karena kami tahu waktu kami bersama warga Wungu terbatas. Ihsan, salah satu rekan kami, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga, namun tak bisa menahan perasaan bersalah karena program kami tak bisa menjangkau semua dusun di kelurahan ini. “Kami mohon maaf jika program kami belum merata di semua dusun karena keterbatasan waktu,” ujarnya dengan suara yang bergetar. 

Wungu, Sebuah Kelurahan ditepi hutan jati itu telah mengajarkan kami banyak hal, lebih dari yang pernah kami bayangkan. Warga yang ramah dan penuh kasih sayang, suasana kelurahan yang damai, dan cerita-cerita yang sarat akan makna membuat kami sadar akan arti kehidupan yang sebenarnya. Ketika kami harus pergi, rasa rindu sudah mulai menggelayuti hati kami. Wungu bukan hanya tempat kami menunaikan tugas KKN-BBK, tetapi telah menjadi bagian dari diri kami. Kami akan selalu mengenang Wungu sebagai rumah yang penuh cinta, tempat di mana kami menemukan keluarga baru.

Rumah dan Joglo dengan Kenangan didalamnya (dokpri)
Rumah dan Joglo dengan Kenangan didalamnya (dokpri)

Wungu, kami akan selalu merindukanmu

Surabaya, 22 Agustus 2024

M.S. Mubarok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun