Mohon tunggu...
Muhammad Syahrul Mubarok
Muhammad Syahrul Mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak ada Kata Kata pada hari ini, sesungguhnya yang ada hanyalah kisah nyata

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pentingkah Kombinasi Pakan Hijauan dan Konsentrat Pada Sapi Aceh Jantan??

18 September 2022   08:33 Diperbarui: 18 September 2022   09:22 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sapi aceh merupakan sapi hasil persilangan antara Bos Sondaicus atau sapi lokal yang dikawinkan dengan Bos Indicus dari india. Sapi ini merupakan salah satu ruminansia yang dikonsumsi di Indonesia khususnya pada daerah Sumatra (Basri, 2006). Sapi aceh mampu menunjukkan produktivitas dan efisiensi ekonomi maksimal walaupun laju pertumbuhan sapi ini tidak sebesar sapi hasil persilangan lainnya (Romjali et al, 2007). Keunggulan yang dimiliki dari sapi aceh ini berada pada tingkat efisiensi penggunaan pakan, daya adaptasi terhadap lingkungan yang tinggi serta bobot potongnya lebih sesuai untuk kebutuhan pasar di Indonesia khususnya di daerah Sumatra, sehingga sapi ini sangat cocok untuk dikembangkan pada pola dan kondisi peternakan rakyat. (Susilawati et al, 2004) 

Dalam masa pertumbuhannya, ternak sangat terpengaruh oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik, pakan, jenis kelamin, hormon, manajemen pemeliharaan serta manajemen kandang. Bahan pakan yang cukup dan berkualitas sebaiknya tersedia karena bahan pakan merupakan faktor utama dalam peningkatan produksi ternak. Jenis pakan yang diberikan harus bermutu baik dan diberikan dalam jumlah cukup sehingga diharapkan ternak dapat tumbuh sesuai dengan harapan peternak. Pakan memiliki kaitan yang sangat baik dengan produktivitas serta biaya produksi. Produktivitas ternak merupakan komponen terbesar yaitu mencapai 60-70% dari total biaya produksi ternak dalam dunia peternakan. Pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ternak merupakan hal yang kurang dipahami oleh peternak rakyat pada akhir-akhir ini. Produksi dan produktivitas ternak dapat meningkat dengan pemberian pakan sesuai kebutuhan protein, vitamin, mineral serta energi sehingga ternak dapat pertambahan berat badan hariannya sesuai harapan peternak. Selama ini, peternak hanya memberikan pakan hijauan pada sapi ternaknya. 

Pemberian pakan hijauan bagi sapi merupakan cara pemberian pakan yang tidak berkesinambungan. Hal ini akan menimbulkan kurang baiknya pertumbuhan sapi yang hanya diberi pakan hijauan. Berat badan sapi yang hanya diberi pakan hijauan hanya akan meningkat pada saat musim hujan karena sapi mendapatkan pakan hijauan dalam jumlah yang cukup. Akan tetapi, pertumbuhan sapi dapat menurun secara drastis pada saat musim kemarau yang disebabkan persediaan pakan hijauan pada musim kemarau umumnya mengalami penurunan. Dengan demikian, hijauan yang diberikan tidak lagi memenuhi syarat bahkan tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada sapi tersebut.

Beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bersama dengan peneliti yang lain mengatakan bahwa penggemukan sapi tidak bisa hanya mengandalkan bahan pakan hijauan. Apabila hanya mengandalkan pakan hijauan maka hasil yang didapatkan kurang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Menurun Abidin 2002, Salah satu cara mempercepat proses penggemukan adalah dengan melakukan kombinasi antara pemberian pakan hijauan dan konsentrat. Dalam rangka memenuhi kebutuhan protein dan keseimbangan energi pada sapi yang digemukkan tidak bisa hanya dari pakan hijauan saja tetapi membutuhkan peranan pakan konsentrat dalam prosesnya. Pakan konsentrat merupakan sumber protein dan energi pada sapi, sedangkan hijauan merupakan sumber pakan berserat. Oleh karena itu, Pakan hijauan dan konsentrat sebaiknya dikombinasikan dalam penyusunan ransum (bagian pakan) untuk penggemukan sapi karena kedua pakan ini saling melengkapi satu sama lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun