Rencana pengalihan muara Bengawan Solo mulai mendapatkan arah yang jelas ketika Departemen Pekerjaan Umum (B.O.W.) bersama Angkatan Laut menyerahkan laporan pada 18 Februari 1881, merekomendasikan pembangunan kanal ke Ujung Pangkah kepada pemerintah pusat. Pemerintah kemudian menunjuk M.H. Jansen dan J.A.A. Waldorp untuk memimpin proyek tersebut. Mereka memperkirakan biaya pembangunan kanal, termasuk bendungan untuk menutup aliran sungai ke muara lama, mencapai Æ’ 2.000.000. Setelah melalui serangkaian pembahasan, Parlemen menyetujui anggaran sebesar Æ’ 1.000.000 untuk proyek relokasi muara Sungai Solo demi menjaga jalur pelayaran di pintu masuk utara Selat Madura dalam anggaran Hindia Belanda tahun 1882.
Dalam sumber terbitan resmi pemerintah berjudul Regeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië tahun 1891 yang diterbitkan oleh Landsdrukkerij, Pembangunan kanal Bengawan Solo menuju Ujung Pangkah dimulai pada Maret 1882 dan rampung pada Juli 1884. Sementara itu, pekerjaan bendungan untuk menutup aliran lama Bengawan Solo baru dimulai pada April 1884 dan selesai pada Desember 1885. Selain itu, pintu air juga dibangun di percabangan Bengawan Solo dan Kali Miring untuk mengurangi risiko sedimen terbawa ke Selat Madura. Pembangunan pintu air Kali Miring ini selesai pada November 1888. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI