Mohon tunggu...
Muazzinah Yacob
Muazzinah Yacob Mohon Tunggu... Tenaga Pengajar -

Acehnese. Asiah Ismail, Ahmad Yacob, Idris Adamy (ortu sebagai belahan jiwa). Istri dari Achyar Rasyidi terkasih. Ibu dari alm.Muhammad Azzam tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Panitia" di Syurga (Muhammad Azzam)

16 Januari 2019   10:30 Diperbarui: 16 Januari 2019   10:47 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sabtu, 29 September 2018 : Jam 8 pagi kami semua ada kakek, nenek Punge, nenek Cot Buket, Wa Epi, Om Nandar ke RS neuk menemani Azzam terakhir kalinya neuk. Sambil menunggu ayah sampai dan membereskan semua administrasi yang dibutuhkan RS. Azzam juga dikunjungi sahabat-sahabat mamak neuk dan keluarga ada Wawa Ira, Pocut, Sri Bener Meriah, Elli, Bunda Kika, Reni dan Putri dan lain-lain yang tidak bisa hadir terus "memantau" mamak dengan doa dan permohonan maaf tidak bisa menjenguk.

Ketika administrasi sudah beres dan ayahpun sudah tiba. Mamak memeluk ayah sambil berkata semoga ada mukjizat ketika Azzam dilahirkan, Azzam akan lahir dengan tangisan bukan diam kaku meninggalkan ayah dan mamak neuk.

Menjelang siang jam 11.00 mamakpun di induksi (proses stimulasi untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi supaya mempercepat proses persalinan). Sampai sorepun Azzam belum mau keluar dari perut mamak neuk. Mamak merasakan sakit luar biasa yang sangat sakit namun tetap bahagia sambil bergumam dalam hati "Azzam masih mau ya di dalam perut mamak". Sangking sakitnya Mamak berfikir sudah mengikuti jejak Azzam. Mamak memohon maaf sama ayah, nenek dan semua yang ada di  ruangan.

Ternyata ketika azan magrib tiba, Azzam lahir neuk. Terimakasih ya neuk. Ketika ada dan sudah tiadapun Azzam sangat baik budi. Tidak pernah menyusahkan ayah dan mamak. Azzam kembalilah ke pangkuan Rabb. Mamak dan ayah mencintai Azzam, ternyata Allah lebih cinta Azzam, neuk. Semoga Azzam ketemu mamak dan ayah di Syurga Jannatun Na'im.

Malam nya Azzam dibawa pulang ayah untuk dikuburkan neuk. Mamak ditemani Wa Epi yang masih harus  di RS karena akan operasi untuk kuretase. Mamak dikunjungi Wa Dian, Bunda Sheila dan Om Zaki.  Jam 11.00 malam mamak dioperasi dan di opname di RS selama satu hari.

Minggu sore mamak di visit dokter dan dikatakan sudah boleh pulang. Beratus ucapan doa untuk kepergian Azzam neuk dari berbagai teman ayah dan mamak serta saudara-suadara. Bersilih ganti orang berkunjung kerumah. Yang sebenarnya mamak belum siap bertemu siapapun. Namun apa daya inilah kita neuk, cuma hamba yang harus ikhlas, tabah dan sabar atas segala yang ditetapkanNYA.

Hari-hari berlalu, mamakpun harus cuti dari kerjaan untuk menjalankan "ritual madeung" yang dijalankan nenek walau Azzam tidak ada. Dimulai dengan harus mengosongkan ASI yang sudah ada neuk. Mamak mengalami demam dan pembengkakan. Selain obat dokter. Nenek meleraikan pembengkakan dengan tradisi kampung yaitu dengan sabut kelapa dan "mug" untuk ukuran beras dengan doa dan berkata "1.2.3.4.5.6.7 meno soh tapeh dan mug nyoe, beu meunan soh" yang artinya kosongnya sabut kelapa dan mug ini, begitulah kosong ASI nya).

Selain itu, walaupun tanpamu mamak harus tetap ikut arahan nenek sambil menunggu 44 hari yaitu lamanya waktu setelah melahirkan baru boleh keluar rumah. Banyak "ritual" yang harus mamak jalani sesuai perintah nenek. Mulai dari pijat berturut-turut selama 7 hari untuk membetulkan urat-urat yang ketarik waktu proses persalinan.

Selanjutnya yaitu "berparam " ria mulai dengan param perut dengan nama "tapel wangi" yang dicampur air hangat dan tambahan jeruk nipis baru dipakai gurita atau bengkung di pagi dan sore hari yang berguna untuk panas perut supaya lebih cepat mengecil dan rahim kebentuk semula sambil dipijat untuk  dinaikkan pada perut hari ke kelima.

Param seluruh badan dengan nama "param mustajab" berguna supaya meredakan encok dan pegal linu, menyegarkan badan dan meringankan bengkak. Terdapat juga bagian dikepala yaitu dengan nama "pilis" yang dilumatkan deng air hangat dioleskan pada bagian jidat dengan tujuan supaya ga naik darah putih ke kepala. Hal ini mamak sendiri tidak tau apa maksudnya darah putih naik ke kepala neuk. Pada bagian wajah mamak harus menggunakan bedak dingin supaya muka tidak hitam sekaligus menyegarkan muka yang menurut pemahaman nenek karena melahirkan semua urat ketarik termasuk hilam/hitamnya di muka.

Tidak cukup dengan beberapa hal diatas. Mamak juga di "ukop" yaitu mandi uap biar keluar semua keringat yang menumpuk dibadan sehabis melahirkan, jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan sakit tulang saat tua nanti. Hal itu dilakukan dengan dibakarnya beberapa batu sedang dan besar. Ketika batu sudah panas diletakkan mengelingi mamak dan ditutupkan dengan kain sambil batu tersebut disiram air sedikit-sedikit sehingga menghasilkan uap dan seluruh keringat akan keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun