Mohon tunggu...
Muhamad Azhan Azhari
Muhamad Azhan Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hadis UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kandungan Q.S Ibrahim ayat 7 tentang Bersyukur

20 Oktober 2021   10:47 Diperbarui: 20 Oktober 2021   10:53 6191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makna kehidupan dalam surat Ibrahim ayat 7, yakni tentang bersyukur. Surat Ibrahim adalah surat ke 14 dalam kitab Al Quran. Dinamai surat Ibrahim karena surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Surat ini terdiri dari 52 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah.

Berikut surat Ibrahim ayat 7 dan terjemahnya:

Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingikari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim [14]:7).

Kita sudah sering diingatan tentang bahaya sikap kufur nikmat. Salah satu kisah yang paling masyhur adalah kisah Qarun. Sepupu dari nabi Musa as ini awalnya adalah orang yang tidak memiliki apa-apa, kemudian Allah Swt mengkaruniakan harta kekayaan yang berlimpah kepadanya. Sayang sekali, la kufur kepada Allah atas segala tersebut sehingga ia pun merasakan akibat dari kekufurannya itu kebinasaan.

Kurang syukur bisa membuat kita tersesat dalam kegelapan dunia. Apa yang didapatkan selalu di kurang dan tidak bisa dinikmati. Hati terus-menerus cemas dan gelisah memikirkan dan mengejar apa yang tidak dimiliki. Sungguh merugi orang yang kurang syukur. Hatinya terus diliputi dengan kecemasan dan kegelisahan karena tidak yakin pada jaminan Allah.

Jika sifat seperti ini ada di dalam hati orang yang sangat kaya kalipun, maka seterusnya ia akan merasa miskin dan sempit. Sedangkan jika rasa syukur senantiasa ada di dalam hati orang yang sangat miskin sekalipun, maka ia akan merasakan kekayaan, ketenangan dan kelapangan.

Gampang berkeluh kesah juga tanda dari rasa kurang syukur pada Allah Swt. Orang yang mudah berkeluh kesah jika diberi apel yang ranum dan manis sebanyak dua buah, maka akan mengeluh karena ingin lima buah. Sementara dua apel yang sudah dimilikinya tidak dia syukuri. Betapa rugi menjadi orang yang demikian.la lebih sibuk dengan apa yang belum ia miliki, dan lupa atas apa yang sudah ada di tangannya.

Orang biasanya mudah mengeluhkan mengapa orang lain punya ini itu sedangkan dirinya tidak. Orang suka mengeluhkan mengapa orang lain begini dan begitu, sedangkan dirinya tidak la lupa jika dirinya punya banyak sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. la lupa bahwa di luar segala sesuatu yang la dambakan, sudah banyak sesuatu yang ia dapatkan.

Sikap kurang syukur bisa membuat hati gersang dan buta, jauh dari sikap syukur dan malah menjerumuskan pada kekufuran. Padahal barangsiapa yang senantiasa mensyukuri apa yang la miliki, maka sikap syukurnya itu akan menjadi pengundang nikmat-nikmat lain yang belum la miliki.

Orang yang kurang syukur itu bukan tidak tahu jika segala kenikmatan di dunia ini adalah dari Allah Swt. Hanya saja ia tidak sungguh-sungguh meyakininya. Keyakinan yang kurang ini akan berpengaruh pada caranya berpikir dan bertindak. Kita harus mewaspadai kekurangyakinan pada Allah seperti demikian, karena kalau dibiarkan ia akan semakin besar dan mendominasi hati kita hingga kita menjadi makhluk yang kufur pada Allah Swt.

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang kurang syukur kepada Allah Swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun