Perjalanan Negeri
Â
Nyanyian nyanyian kalbu
Terucap dari luka anak negeri
Luka di musim awal
Saat rumput hijau perlahan mengering
Saat tangisan dipangkuan bunda
dan ulat gerogoti dedaunan muda
Lagu lagu lantang diperdengarkan
Kian keras burung burung terbangun
terbang ke dunia baru
Tempat tinggal kenangan kian kumuh
Ditinggal para putra sejati
Pergi penuh senyuman
dan terbang dalam damai
Â
Tunas muda tiada bisa kepakan sayap harapan
Provokasi menyebar
menyatu angin
Nurani terkubur dalam hasutan
Perpecahan meluas
Turun kejalan dengan suara lantang
menuntut segala perubahan
Tapiperubahan apa yang diimpikan
Kekayaankah?
Kesejahteraankah?
Atau lenyapnya ketidakadilan?
Tapi perubahan hanya sebatas angan
selama tikus dan anjing masih berkeliaran
Â
Derita mendarah daging
Mawar lenyap harumnya
Keindahan taman luluh lantah terinjak anjing
Dosa-dosa bakar nurani
Hari hari jadi penuh kutukan
Air mata darah orang tersayang
Entah air mata duka atau bahagia
Di kaki gunung mengeram makhluk lapar
Di pantai ikan terdampar
Palawija ditanam
Tanah kian gersang
Â
Musim berlalu dalam gejolak
Lautan tragedi tempat berpijak
Bersama melangkah gapai mimpi
Impian leluhur sejak dulu kala
Impian terindah anak negeri
Iringi segala musim
Hingga waktu menutup jagat
Â
Jepara, 16 Desember 2015
Muarifin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H