BIOGRAFI, 1
Kesalahanku adalah prasangkaku kepadamu
sayap-sayap sekelompok elang yang mendekat merayu
berkepak menemani cakar kakinya yang memburu
lihat, paruhnya yang melengkung itu
siap mencabik-cabik dadamu
tak ada darah tapi sayatan-sayatan kuku
mampu mencabut utuh hatimu
"Jangan berlebih memandang sekitarku
biarkan sekelompok elang itu mendekatku
sudah kusiapkan senjata dengan seribu peluru"
Tapi kesalahanku tetap saja berprasangka kepadamu
inginku kata jadi peneduh kalbu
mauku jadi tangan mendekap jalanmu
selalu saja ada yang mampu buatku mengayunkan ragu
"Bila masih saja berselimut sangsi
mengucur keringat penuhi bara emosi
tak akan ada guna kau tiap waktu bicara
tentang taman katresna yang dipuja-puja
malu lah pada setiap kata
berucap menuliskan sayang yang  tak kenal jeda"
Kesalahanku memang sungguh terlalu
andai ia berkeluh kesah pada setiap angin yang mendesau itu
kupastikan seluruh alam mengejekku
teramat janggal melihat mataku suka diburamkan cemburu
Slawi, 2 April 2022
BIOGRAFI, 2
Pada akhirnya kemarahanku lagi
yang selalu memberi
ribuan anak panah api berlari
melesat membakar ulu hati
kau yang terkena panahku
kau yang terbakar apiku
menancap penuhi sesak di dadamu
bukan kali ini aku berulang menyesali
yang tiada cukup kuucap berkali-kali.
"Bila kau takut aku memilih jalan sendiri", Itu katamu
"Hentikan ketidakwarasanmu".
Kemarahanku tak beralas kalbu
sebab telah kulempar pisau kata-kata itu
sebab telah kucipta luka dan kecewamu
Sajakku bukan catatan kenang-kenangan
yang menyimpanmu dalam sesal tak berkesudahan
aku lah sajak yang gagal meletakkan
kemenangan hati seorang perempuan.
Slawi, 2 April 2022
BIOGRAFI, 3
Semalam aku pulang selepas kita berbincang
pertengkaran itu jadi kerikil berbatu, sayang
tajam kata menyeru
menikam jantung kijangku
Jangan mati, katresnaku
selepas kita bertengkar di malam membiru
aku menggelepar dicabik-cabik rindu
barangkali kau tertawa akhirnya
suruh siapa menghentak suara
lupa api sudah membara
lupa api menghanguskan sukma
aku hitam abu
mengotori ragamu
Slawi, 2 April 2022
BIOGRAFI, 4
Akhirnya  harus kuterima
bukan sebab terpaksa kuhentikan setiap kata
pertengkaran kita tak baik bagi katresna
air di genggam tanganmu
telah jadi peredam kesewenanganku
terlalu dalam kugali lubang sembilu
kau diam  -betapa tahan kau menyayangiku.
Slawi, 2 April 2022
BIOGRAFI, 5
Masih kuturunkan derai kata untukmu
tapi bukan lagi pisau yang menghunus kalbu
atau ribuan anak panah api mencipta sembilu
sesungguhnya sajakku ungkap haru dan malu
pada setiap polah yang tiada mau kalah
pada setiap nafsu yang menggebu tak lelah
Telah kujatuhkan derai-derai doa
jadi rumah sujudku meminta-minta
malam yang kujadikan bunga
antarkan ia ke gerbang katresnaNya
Slawi, 4 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H