Mohon tunggu...
Muarif Essage
Muarif Essage Mohon Tunggu... Guru - pembaca sastra

lahir di Tegal, 25 Mei 1969. Seorang guru, ia lebih sering membaca karya sastra dan membicarakannya dalam bentuk ulasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Taman Katresna, 3

17 Maret 2022   11:06 Diperbarui: 17 Maret 2022   11:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RUANG  PAMER

Lalu ia berkeliling

mencari tubuh sendiri

pada rupa gambar tersaji

"Terjemahkan gores ini"

Getar sembunyi

berdiam termaknai

MENANTI

 

Ia lah kabar

decak malam membinar

bebintang menyinar

"Datanglah karena rindu menderu"

Sorot lampu

tubuh berkalbu

PESONA

 

Ia kan bergegas

pada perempatan jalan bersiap lekas

"Sebentar lagi rindu biarkan tuntas"

Matahari menyapa

sore penuh pesona

BUMI

 

Ia merebah

Berpeluk cinta memasrah

"Jangan letihkan sakinah, mawadah, warahmah."

Bulan menerang

Bergenggam seribu kasih sayang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun