Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merupakan partai pemenang sekaligus penguasa suprapolitik di Indonesia. Bagaimana tidak? Presidennya adalah orang PDIP; memiliki mantan Presiden PDIP; menguasai mayoritas kursi di lembaga legislatif, dan; Ketua DPR RI adalah seorang PDIP sekaligus pewaris trah Soekarno. Kegemilangan mereka menguasai pemilu pada dua periode beruntun tak lepas dari kedekatan komunikasi dengan masyarakat.
Pada tahun 2014, strategi "Blusukan" menghantarkan posisi Jokowi dari seorang Gubernur DKI menjadi Presiden Indonesia karena semua golongan mengenalnya sekaligus terlihat kemauannya turun ke masyarakat hingga kini. Namun kita tidak bisa menafikan bahwa orang-orang PDIP pun mulai menunjukkan perilaku yang mengarahkan pada tren negatif terhadap mereka sendiri. Tidak sedikit anggota partai mereka yang bertingkah bak penguasa tanpa pesaing, kasus korupsi yang meyeretnya (terutama kasus Korupsi dana Bansos), hingga hal-hal lainnya yang membuat PDIP serasa makin ditinggalkan para pemilihnya dahulu.
Dari sudut pandang lain, PDIP tidak perlu risau karena ada jokes Esempeh yang menolong mereka.
Jokes Esempeh dipahami sebagai jokes-jokes yang diarahkan dan dituduhkan kepada anak-anak baru naik ke jenjang SMP sebagai promotor dan pelestari jokes mereka sendiri. Jokes mereka tidak lepas dari tren yang berkembang di internet dan diadaptasi dalam budaya komunikasi mereka. Alhasil, konteks lawakan atau sindiran yang berkembang di kalangan mereka dan 'dilestarikan' berkaitan tentang tokoh-tokoh seperti Hitler, Aidit, atau Megawati.
Kita akan berfokus pada konten jokes Esempeh yang memfokuskan unsur PDIP di dalamnya. Unsur-unsur PDIP yang sering disebarkan dalam jokes Esempeh via sosial media adalah mengenai isu Megawati yang menjual pulau, sindiran bahwa PDIP adalah partai yang korup, hingga absurd humor yang melibatkan unsur-unsur PDIP di dalamnya. Hal-hal tersebut dikesankan agar mereka terkesan 'pintar' karena 'berhasil' melakukan sindiran atau lawakan terhadap partai penguasa dan menjadi bagian dari publik yang sadar akan politik meskipun mereka mengambil porsi yang kurang berpengaruh pada hal-hal vital perpolitikan di Indonesia.
Berikut beberapa jokes esempeh yang berkaitan tentang PDIP:
Inti dari tiga contoh jokes esempeh tersebut tidak terlepas dari sindiran atau sekedar shitposting karena menurut mereka itu populer dan lucu di kalangan mereka. PDIP dalam jokes Esempeh dianggap sebagai partai penguasa yang korup dan 'mengancam' masyarakat jika sindiran mereka dianggap 'berlebihan'. Dari sini kita tahu ada miskorelasi yang perlu diketahui:
1. Jokes Esempeh memaksa adanya keterkaitan antara PDIP dengan "Petrus" yang dijalankan pada zaman Soeharto. Kita tahu bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat PDI merupakan oposisi dan tidak ada bukti hukum yang mengaitkan orang-orang PDI sebagai pelaku "Petrus"