Pertahanan tebal Maroko yang mengejutkan khalayak fans sepakbola di seluruh dunia dikomandoi oleh sosok Romain Saiss, bek Maroko yang bermain untuk klub Besiktas. Berbeda dengan kebiasaanya yang bermain di depan kotak pertahanan, Seiss benar-benar berlaga sebagai pengawal kiper Maroko sehingga De Bruyne benar-benar kesulitan mengirimkan umpan jenis apapun pada pemain Belgia yang mencoba membuat gol. Dia berhasil mencatatkan 11 clearence yang menguatkan sang bek sebagai pemain bertahan paling wahid pada pertandingan melawan Belgia.
Romain Saiss pun turut berkontribusi lebih dengan menyumbangkan satu gol pada menit 73 memanfaatkan freekick dari Abdelhamid Sabiti.
4. Josko Gvardiol (Kroasia)
Bek baru milik RB Leipzig ini menorehkan penampilan konsisten di liga Jerman dan membuatnya diboyong untuk bermain di bawah panji bendera Kroasia. Pada pertandingan kontra Kanada, Gvardiol tampil kompak bersama Lovren (pemain senior Kroasia) untuk menahan gempuran dan umpan lambung para pemain Kanada. Gaya permainan yang ditampilkan oleh Gvardiol cukup menarik, terutama dalam sekali aksi duel udara dengan Cyle Larin.
5. Marcos Acuna (Argentina)
Marcos Acuna memberikan kualitas pergerakan baik dari sisi lapangan yang tidak akan dilupakan oleh Luiz Chavez dan Nestor Araujo soal menggunakan dirinya demi taktik tim. Acuna seringkali mendapatkan bola namun pergerakannya mengalihkan perhatian pada sisi lapangan sehingga bagian tengah Argentina leluasa menempatkan pemainnya. Berkat aksinya, para pemain Argentina lain bisa mencetak gol yang seluruhnya memaksimalkan pertahanan tengah Meksiko yang kurang waspada.
Bermain penuh 90 menit lebih, Acuna menuntaskan tugasnya sebagai pengalih perhatian yang baik bagi timnya.
6. Roozbeh Chesmi (Iran)
Roozbeh Chesmi idealnya adalah pemain belakang yang biasa saja dan begitulah kondisinya ketiga ia bermain untuk Esteghlal FC yang saat ini berada di peringkat 2 Liga Sepakbola Iran. Itulah yang membuatnya menjadi pemain cadangan, namun dimainkan kembali oleh Queiroz sebagai pemain tengah dan terbukti ia bisa memberi kejutan. Pada extra time, para pemain Wales tidak menduga bahwa Chesmi berdiri di luar kotak penalti dan mendapat ruang tembak yang luas dan pada akhirnya ia berhasil mencetak sebuah gol bagi Iran.
Selama pertandingan dari menit 78 hingga selesai, Chesmi berperan sebagai pemberi ruang umpan bagi kawan-kawannya. Alhasil, jelang extra time, para pemain Iran leluasa menghadirkan serangan balik yang begitu cepat.
7. Casemiro (Brazil)