Entah apa jika Belgia tanpa kehadiran Axel Witsel pada bagian gelandang berahan yang menghadapi puluhan serangan timnas Kanada pada pertandingan di Piala Dunia 2022.Â
Meskipun berhasil menang, memenangkan puncak klasemen, dan menunjukkan efektifitas serangan yang begitu memuaskan, tapi peran Axel Witsel tidak boleh dipandang sebelah mata. Kanada memainkan umpan lambung yang terukur sehingga tidak aneh jika pertahanan Belgia kelihatannya 'bolong'.
Axel Witsel bertugas sebagai "pengawal" bagi pemain manapun yang menerima umpan lambung tersebut dan membuat kawalannya mengganggu ritme serangan tim lawan.
6. Salem Al-Dawsari (Saudi Arabia)
Jika ada pemain yang mau saya jadikan kapten, maka orang ini yang layak karena perannya mirip seperti Bambang Pamungkas dulu semasa di timnas Indonesia: Motivator dan moral booster.Â
Meski bukan kapten pada pertandingan tersebut, tapi kehadirannya benar-benar menaikkan moral berkat kekokohan dan kecepatan melewati pemain-pemain Argentina.Â
Bayangkan saja pemain berasal dari tim yang 'diremehkan' mampu membuat was-was tim yang sudah mengukir dua gelar juara Dunia dalam sejarahnya. Salem bahkan berhasil memasukkan 1 gol yang turut membuatnya menjadi salah satu bintang pada pertandingan melawan Argentina.
Berkat aksinya, tidak aneh jika ia bersama seluruh skuad Saudi Arabia diganjar hadiah mobil Rolls-Royce oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.
7. Adrien Rabiot (France)
Adrien Rabiot di level klub dikenal dengan dua sisi yang tentunya berisi tanggapan yang berbeda, karena di satu sisi dia bersama agen pemain yang annoying dan satu sisi dia cuma pemain baik-baik yang ingin fokus bersama tim manapun yang ia bela.Â