Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maaf Di Maria, Messi-lah yang Mendapat Semua Perhatian

11 Juli 2021   16:41 Diperbarui: 11 Juli 2021   16:59 7599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angel Di Maria merupakan satu dari puluhan nama yang menjadi pemain resmi yang berlaga di Copa America 2021 yang berlangsung 13 Juni hingga 10 Juli. 

Tepat hari ini --menurut waktu Indonesia, Ia berhasil mengangkat tropi internasional resmi pertamanya sebagai seorang Argentina yang bangga menjadi juara Copa America 2021. 

Tidak hanya itu, ia pun menjadi penentu yang membawa La Albiceleste dengan satu golnya pada menit ke-22 yang bertahan hingga pertandingan berakhir.

Angel Di Maria yang dikenal sebagai seorang winger tentu dituntut untuk bergerak super cepat jika dia menerima peluang untuk menendang atau dribbling. 

Ia berhasil membuktikan bahwa ia adalah winger ulung dengan bergerak cepat memanfaatkan umpan jauh dari kawannya di belakang garis tengah lapangan. 

Ia berhasil mendapatkan umpan jauh tersebut dan dengan ringan melambungkan bola di atas kepala Ederson yang kelihatannya pasrah menangkap bola yang baru saja melayang diatasnya dan mendarat mulus di jala gawang Brazil.

Pertandingan berakhir dan Argentina akhirnya menutup puasa gelar Copa America sejak tahun 1993 dan membuat mereka mengoleksi 15 gelar juara. 

Semua yang mendukung Argentina bergembira ria hingga menangis haru seakan sudah mencapai segalanya di stadion Maracana, Rio de Janeiro. 

Bayangkan bisa memenangkan suatu piala bergengsi seantero benua di kandang musuh bebuyutan, apalagi Stadion Maracana merupakan satu dari sekian stadion legendaris yang sudah beberapa kali menyelenggarakan final kompetisi internasional.

Tapi apakah yang direngkuh oleh Di Maria akan menjadi big artist? tidak.

Jika kalian melihat media massa daring yang berseliweran banyak pasca Messi cs mengangkat tropi di Stadion Maracana, nama Messi lah yang paling ditonjolkan. 

Bukan hal yang patut diherankan, Messi adalah yang tentu mendapat sorotan karena berpeluang mendapatkan sanjungan atau rundungan bila ia berhasil memenangkan atau meneruskan kegagalan menjuarai kompetisi internasional level timnas. 

Hasil akhir berkata lain, dan Messi pula berhak mendapatkan perhatian sebagai bagian dari tim yang mengantarkan nama Argentina sebagai timnas paling top tahun ini.

Unsung hero, itulah yang sesungguhnya julukan yang cocok untuk diterima oleh Di Maria pada kompetisi ini karena dunia sedang berpesta pora dengan hero yang mereka inginkan yaitu Lionel Messi. 

Messi akhirnya menutup 'masa puasa' gelar level timnas sejak tahun 2006 yang artinya butuh sekitar 15 tahun agar Messi tampil mengangkat tropi level timnas. 

Bahkan diprediksi oleh media populer semacam Bleacher Report Football bahwa juara Copa America menjadi pelengkap syarat untuk merengkuh Baloon d'Or ketujuhnya.

Sebagai seorang penikmat bola via layar kaca dan media sosial, kita terkurung oleh pemberitaan dan pembawaan media yang tentu menyorot Messi sebagai savior --sekalipun ia tidak berkontribusi sama sekali dengan gol Di Maria. 

Di Maria bernasib sama seperti Messi karena ini pula merupakan tropi level timnas senior pertamanya sejak pertama kali debut kompetisi level timnas senior di FIFA World Cup 2010 di Afrika Selatan. 

Bisa dikatakan ia juga bernasib sama seperti Messi yang menanti gelar internasional level timnasnya, Di Maria juga menanti belasan tahun --tepatnya 11 tahun-- untuk mengangkat tropi Copa America pertamanya.

Namun Messi dianggap lebih oleh fans bola dan media massa seluruh dunia ketimbang Di Maria, karena sekali juara perhatian mereka langsung kembali pada persaingan Messi dan Ronaldo dimana Messi selangkah lagi menyaingi Ronaldo dalam pencapaian level timnas senior. 

Sajian Ronaldo dan Messi lebih laku karena merekalah yang paling sering memecahkan rekor sepakbola baik untuk individu, klub, maupun timnas senior masing-masing. 

Apalagi popularitas mereka jauh di atas pemain-pemain yang secara teknis membawa timnas mereka masing-masing menjuarai kompetisi level benua.

Angel Di Maria bernasib serupa dengan Eder 5 tahun yang lalu, karena Eder-lah yang mencetak gol namun Cristiano Ronaldo yang mendapat semua perhatian. 

Winger PSG itu mungkin tidak terlalu pusing memikirkan "sorot lampu" yang ditujukan untuk Messi saja karena dia pun masih bahagia dengan gelar juara Copa America 2021. 

Tapi sayang, perhatian warga dunia sebentar lagi bergerak ke UEFA UERO 2020 yang secara pribadi saya akui lebih menggoda ketimbang Copa America. 

Dalam artian lain, traffic pemberitaan terhadap Di Maria yang minim hari ini akan terkubur esok hari oleh juara EURO 2021 yang entah dimenangkan oleh Italia atau Inggris.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi:
Sipahutar, C.M. (2021, 11 Juli).  5 Fakta Argentina Juara Copa America 2021, Lionel Messi Akhiri Kutukan Final. Diakses dari: https://bola.kompas.com/read/2021/07/11/11302208/5-fakta-argentina-juara-copa-america-2021-lionel-messi-akhiri-kutukan-final?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun