Tampaknya minat membaca kita justru terhambat oleh manusia selaku makhluk Tuhan yang bisa baca. Ukuran prioritas kita dalam membagi waktu dan uang untuk membaca bisa dikatakan berbeda-beda pada tiap individu.Â
Jika statistik yang dilakukan oleh dua instansi tersebut mencerminkan betapa buruknya kita dalam menjalankan budaya membaca sementara fasilitas sekiranya mencukupi, maka itu seharusnya cukup untuk menggambarkan betapa kita mempersulit diri untuk meluangkan waktu demi menambah ilmu lewat membaca.
Sumber :
Jurnal dari UIN Alauddin | Jurnal dari Universitas Padjadjaran | Jurnal dari Universitas Kristen Satya Wacana | Jurnal dari Universitas Hasanudin | Okezone.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H