Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Muda Hanya Perlu Melihat Timnas Tua

22 September 2019   10:36 Diperbarui: 22 September 2019   10:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang sangat mengecewakan justru adalah di dua pertandingan terakhir yang membuat kita malu dengan kekalahan beruntun di stadion kebanggaan sendiri.

Ada dua masalah yang perlu disadari oleh PSSI, Pemerintah, dan stakeholder terkait mengenai collapse yang dialami Timnas senior Indonesia, yaitu masalah fisik pemain dan 'peremajaan' skuad.

Pertandingan menghadapi Malaysia adalah contoh konkrit dan terbaru dari masalah pertama mengenai fisik pemain. Bahkan pertandingan yang tidak sampai berlanjut ke babak extra time --ditambah dengan sedikit penundaan pertandingan---ini justru memperlihatkan beberapa pemain yang ngos-ngosan dalam mengejar pemain dan menyusun serangan atau pertahanan dalam menghadapi tim yang berjuluk Harimau Malaya tersebut. Alhasil, pertahanan kendor dan dimanfaatkan pemain Malaysia untuk memberikan kemenangan di menit-menit akhir pertandingan.

Masalah kedua adalah 'peremajaan' skuad yang berasal dari ketergantungan McMennemy terhadap pemain naturalisasi nan tua. Alberto Goncalves dan Greg Nwonkolo adalah dua pemain yang cocok jika dikaitkan dengan masalah 'peremajaan skuad' ini, tetapi pengaruh mereka sebagai pemain yang senior dan kesan kualitas asing yang masih melekat tetap kuat. Jadi, jika mereka saja sudah lemas berlarian, itu mungkin bisa berdampak pada pemain lainnya untuk bersemangat di tengah permainan.

Kondisi timnas senior yang terbaru ini hanya dua butir dari sekian masalah yang sudah terlacak maupun sedang dicari. Pada intinya, Timnas U-16 sebagai produk masa depan pemain profesional Indonesia tentu harus meningkatkan intensitas bermain dan jam terbangnya agar mereka siap dari dalam diri guna mengarungi industri sepakbola yang keras dan penuh intrik ini. Namun, sebagai bagian dari tim, PSSI sebagai pemangku operasional dari timnas ini tidak berdiam diri begitu saja.

Perhatian besar diberikan PSSI kepada Timnas U-16 dengan memberikan kesempatan berlatih di Inggris via program Garuda Select. PSSI sepertinya belajar dari masa lalu bahwa sebagai bagian dari sarana memperkenalkan keperkasaan suatu bangsa, olahraga menjadi arena yang perlu diperhatikan. 

Kesuksesan negara ini dalam perhelatan Asian Games 2018 patut untuk diteruskan dalam bentuk perhatian yang layak bagi perkembangan Timnas U-16 yang akan menghadapi pertandingan yang sengit melawan timnas dari Asia Timur, yaitu Tiongkok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun