Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Dewan, Aku Membela Kertas - 2

22 April 2019   07:35 Diperbarui: 22 April 2019   07:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.donisetyawan.com/wp-content/uploads/2018/01/volksraad.jpg (edited)

12.30 diperlihatkan jam saku.

            Aku masih menikmati kopi yang ada di emperan warung yang persis berseberangan dengan gedung megah tempat aku melihat antara Belanda dengan non-Belanda yang bersitenggang. Pribumi lusuh itu adalah seorang pria tua yang bekerja sebagai kuli angkut. Dia memperlihatkan wajahnya yang keriput dengan keringat yang masih menempel, dan ia coba untuk membasuhnya sebelum ... ia menyapaku.

            "Tuan ?" Ucap dia.

            Aku hanya mengangguk.

            "Boleh saya duduk disini ?"

            "Apa pelayan warung ini melarangmu ?, jangan tanya padaku dan anggap kita sama sebagai penikmat penganan warung ini"

            Pria tua itu sedikit tersenyum kemudian duduk disebelahku dan segera memesan minuman dan makanan yang sama persis dengan yang diriku pesan.

            "Tampaknya gedung disana sudah selesai melakukan pertemuan ya ?, tampak seluruhnya keluar" kata pria tua.

            "Rapat diskors, ada pemberontak di dalam"

            "Memangnya kau bukan ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun