Seperti yang diketahui, Piala AFF U-22 2019 akan dimulai bulan depan atau Februari 2019 di Kamboja. Timnas sekarang sedang memantapkan skuat Garuda Muda (julukan untuk timnas dibawah Senior) agar dapat mengulang keberhasilan skuat Garuda Muda U-19 pada tahun 2013 lalu. Kini agenda mereka selanjutnya adalah melaksanakan Training Center (TC) yang kedua.
Kabar pun banyak yang berhembus dari TC ini terkait perkembangan hingga perombakan yang dilakukan Indra Sjafri. Yups, beliau kini memegang tugas yang hampir serupa dengan apa yang telah ia capai kala bersama Timnas U-19 dulu.Â
Bedanya, dia tidak 'sendirian' lagi mencari, dia akhirnya mendapat bantuan dan perhatian dari organisasi sepakbola di Indonesia untuk menyempurnakan prototipe skuat yang kemungkinan besar menjadi skuat timnas senior untuk keperluan kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Olimpiade 2024.
Pada kabar pertama, ternyata dikejutkan oleh pemulangan terhadap beberapa pemainnya yang dianggap kurang kompeten bagi strategi yang diterapkan mantan pelatih Bali United ini. Tak tanggung-tanggung, 5 pemain terpaksa angkat koper dari Training Center dan harus mengubur impiannya untuk menambah caps internasionalnya. Mereka adalah :
1. M. Syafril Lestaluhu
2. Jayus Hariono
3. Anan M. Lestaluhu
4. Wahyudi Hamisi
5. Indra Mustafa
Pemain yang menurut saya paling mengenaskan di antara mereka berlima adalah nama Syafril Lestaluhu. Bayangkan, membawa Persib U-19 juara Liga 1 U-19 dengan menaklukan rival abadi mereka yaitu Persija Jakarta U-19 menjadi momen yang tak terlupakan.Â
Apalagi posisinya sebagai kapten membuatnya sebagai contoh dan ganjaran penghargaan pemain terbaik pada kompetisi tersebut membuat tidak ada satupun orang yang mampu meragukan kehebatan pemain ini.Â
Namun, Indra Sjafri punya standarnya tersendiri, dan sepertinya prestasi dan tanggung jawab besar di Persib U-19 tidak cukup untuk membuatnya bertahan. Bahkan dia hanya bertahan selama seminggu semenjak dipanggil tanggal 12 Januari 2019 hingga dicoret pada tanggal 19 Januari lalu.
Kabar kedua, kekuatan timnas Indonesia akan makin bertambah kuat setelah Indra Sjafri membuka pintu lebar-lebar bagi kedatangan Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani dan Ezra Walian. Kapasitas dan popularitas mereka tidak diragukan lagi di dunia internasional sehingga mereka layak untuk berlaga di luar Indonesia.Â
Namun, Indra Sjafri hanya perlu membantu mereka untuk mengurus segala keperluan agar mereka mendapat restu dari klub mereka yang kini tengah berjuang ditengah kompetisi yang sudah mulai bergulir kembali.
Bergabungnya mereka pun ditunggu-tunggu oleh Osvaldo Haay yang mengatakan kehadiran mereka punya peran penting bagi timnas U-22.
"Kalau mereka bisa bergabung, pasti sangat membantu dan menambah kekuatan tim ini", ucap Haay yang dikutip dari bola.com
Kabar ketiga adalah kabar yang berasal dari seseorang yang ditunggu kejatuhannya dan akhirnya terjadi, yaitu Edy Rahmayadi. Pada hari sabtu (19/01) di Nusa Dua, Bali, Edy Rahmayadi mengomentari ketidakhadiran Egy, Saddil dan Ezra yang tidak hadir di Jakarta untuk mengikuti TC Timnas U-22.Â
Dia pun seakan menunggu 'jawaban' dari mereka bertiga dan jawaban itulah yang memperlihatkan seberapa besar patriotisme mereka bagi Indonesia.
Ada yang pergi, ada yang dinanti, itulah kisah-kisah komposisi skuat asuhan Indra Sjafri kini. Meskipun begitu, bukan berarti para pemain tersebut akan mudah terpengaruh akibat kabar-kabar tersebut mengingat mereka tengah ditempa agar kokoh dalam berlaga di kompetisi internasional.Â
Mengingat kriteria timnas harus dipenuhi antara lain fisik, taktikal, kecerdasan, mental, dan skill harus tinggi, maka mereka yang kini bertahan dan memasuki masa periodisasi persiapan menjadi harapan kita untuk melihat "Garuda Muda mengepakan sayapnya".
Referensi :
www.bola.com/indonesia/read
bolalob.com/read/105612
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H