8. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Dalam penyusunan dan pengelolaan program sekolah maka melalui tahapan BAGJA, dimana dalam setiap langkahnya harus ada kemampuan dalam pengambilan keputusan yang universal dan berpihak pada murid. Pemimpin pembelajaran sebagai agen perubahan, Â harus mengambil keputusan yang bertanggung jawab yaitu keputusan yang diambil bersifat efektif dan efisien terkait rancangan program yang ingin dilakukan, tentunya keputusan tersebut telah harus memperhatikan 3 prinsip berfikir, 4 paradigma pengambilan keputusan dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Hal ini untuk mendorong rasa percaya diri, keselamatan dan kebahagiaan murid serta seluruh pihak yang terlibat.
9. Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber DayaÂ
Pengelolaan program yang akan dirancang selalu berprinsip pada kebermanfaatanya yaitu mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pengelolaan program ini harus didukung oleh identifikasi aset/ modal yang dimiliki oleh sekolah. Sehingga pemanfaatan dan pengefektifan sumber daya menjadi prioritas yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder yang ada.
 10. Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Berdasarkan materi dalam modul 3.3 yang telah saya pelajari, kemudian saya kaitkan dengan modul lain sebelumnya, maka sangatlah besar peran guru penggerak untuk senantiasa tergerak, bergerak dan menggerakkan komunitas praktisi sekolah dalam mengembangkan sebuah program yang berpihak dan berdampak pada murid. Guru penggerak juga harus senantiasa meningkatkan kualitas belajar murid melalui pengelolaan program yang berdampak pada murid agar tumbuh sikap mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif menuju murid merdeka belajar dan berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila.
4. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?
Setelah melihat keterkaitan antara modul dalam CGP ini hingga terakhir adalah modul 3.3 ini, maka terbersit dalam diri saya selaku CGP bahwa semua modul terangkai dengan baik dan tujuan akhirnya adalah CGP lebih matang dalam menjadi agen perubahan dalam memberikan arah terwujudnya visi Pendidikan Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan Ki Hajar Dewantara yang tersurat dalam filosofinya. CGP harus mampu Menyusun dan merancang program yang berdampak positif dan berpihak pada murid. CGP berperan penting dalam menumbuhkan student agency di sekolah.
Dalam praktiknya, guru melibatkan murid dalam penyusunan program melalui tahapan BAGJA, pelaksanaanya melibatkan murid dan dievaluasi melalui 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Guru, komunitas dan murid juga membangun lingkungan yang dapat mewujudkan student agency di sekolah.
Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
Hal ini membuat saya mendapat pengalaman luar biasa dapat mempelajari tuntas dari modul 1 hingga modul 3 dalam CGP. Saya semakin mantap untuk menjadi guru penggerak. Emosi awal belajar dari down menjadi lebih percaya diri hingga tuntas menjalankan aksi nyata di setiap modul. Saya merasa sudah terlibat aktif dalam komunitas dan melalui CGP ini saya membawa perubahan di sekolah saya. Terbukti peningkatan dari tidak ada program sekolah sekarang menjadi banyak program sekolah yang berdampak bagi murid, dari pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Hal yang perlu saya perbaiki ke depan adalah saya akan terus semangat belajar melalui PMM dan sumber belajar lainnya. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi saya adalah modul CGP ini membuat saya lebih matang secara emosional dan sosial dalam menghadapi situasi keguruan di lapangan.