Mohon tunggu...
Muammar Qadafi
Muammar Qadafi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Ayo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Modul 1.2.a.9

13 Juni 2023   15:14 Diperbarui: 13 Juni 2023   15:28 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya. Guru penggerak diharapkan berperan aktif dalam transformasi pendidikan. Guru yang baik adalah guru yang bekerja dengan etos kinerja tinggi bukan hanya di lingkungan kelas saja tetapi di luar kelas bahkan di luar lingkungan sekolah. 

Menjadi seorang guru adalah tugas yang sangat mulia karena guru mengabdi dengan sepenuh hati demi tujuan bangsa ini yaitu mewujudkan bangsa yang berilmu. Dalam pembelajaran guru harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan bagi muridnya. Oleh sebab itu seorang guru harus ikhlas dengan sepenuh hati melakukan pendekatan secara emosional sehingga bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. 

Membuat pembelajaran menjadi menyenangkan butuh seni yang berbeda dalam pembelajaran, karena murid memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami pelajaran. Menjadi sosok seorang guru yang menyenangkan dalam sebuah pembelajaran adalah tujuan dan peran yang luar biasa untuk dilakukan sehingga untuk mewujudkannya seorang guru harus terus memperluas wawasannya melalui proses pelatihan dan pendidikan lebih lanjut serta pengalaman yang banyak dalam mengajar. Para guru harus senantiasa berupaya melatih diri mengamati proses-proses yang terjadi di sekolah sehingga akan menjadi lebih tanggap, bernalar dan berfikir cepat dalam menghadapi semua masalah dan proses yang terjadi di sekolah.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sebelumnya, saya telah menuliskan refleksi 4P pada tugas koneksi antar materi (1.2.a.8). Refleksi 4P terdiri dari Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan Rencana. Pada bagian perencanaan, saya telah menuliskan beberapa hal tentang rencana saya sebagai bentuk pengembangan diri. Saya akan membuka kembali buku-buku dan catatan saya tentang pendidikan yang berpusat pada anak, termasuk teori dan praktik baik dalam proses pembelajarannya. Sebagai seorang guru, saya akan membuka kesempatan agar siswa dapat lebih sering berkonsultasi tentang perkembangan belajar dan rencana akademik mereka. Sebagai seorang guru, saya juga melakukan penelitian tentang teknologi dalam pembelajaran dan bergabung dengan asosiasi profesi tertentu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik dan berkualitas yang mana di samping itu berkolaborasi bersama rekan-rekan sekolah agar guru mampu menguasai metode/ strategi pembelajaran yang mendukung suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sebagai seorang guru penggerak, saya berencana untuk membuat program kolaborasi di sekolah, baik itu kolaborasi bersama siswa maupun dengan guru dan warga sekolah lainnya.

1. Sebagai pengembangan diri yang sederhana, saya membaca berbagai sumber bacaan tentang pendidikan setiap hari berupa artikel di koran, website, buku bacaan, peraturan Menteri dan segala perundang-undangan yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan keguruan.
2. Sebagai wujud pengembangan diri yang konkret, saya melakukan konsultasi, dialog, dan coaching dengan guru senior baik itu di sekolah dalam satu rumpun KKG maupun lainnya.
3. Sebagai bentuk pengembangan diri yang rutin dan dapat dilakukan sendiri sejak sekarang, saya terus menulis jurnal harian tentang kegiatan mengajar dan kegiatan guru sehari-hari dan terus aktualisasi diri dengan latihan menulis terus menerus.

Pelaksanaan aksi nyata ini dapat meningkatkan kolaborasi antara CGP dengan teman sejawat lainnya dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Refleksi selama proses pelaksanaan pembelajaran terjadi saya merasa banyak hal yang baru saya ketahui, dan saya bersemangat ingin sekali tahu lebih banyak tentang hal tersebut. Sebelum pembelajaran dan rencana aksi, saya berpikir bahwa perubahan akan terjadi sendiri secara otomatis disaat zaman sudah berubah dan begitu pula di sekolah, saya sempat berpikiran bahwa teknologi akan merubah perilaku manusia begitu saja. Namun, setelah mempelajari modul 1.2 saya jadi paham bahwa pembelajaran itu haruslah berpusat pada siswa dan guru sebagai individu yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan dan memimpin arah perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun