Mohon tunggu...
Muammar Qadafi
Muammar Qadafi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Ayo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.2.a.8. Koneksi Antar Materi

13 Juni 2023   14:12 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:21 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, banyak hal yang menjadi pembelajaran bagi saya. Berikut Koneksi Antar Materi Modul 1.2 yang saya tuangkan dalam bentuk refleksi model 4P. 

1.PERISTIWA

Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah di modul 1.1. saya banyak belajar tentang dasar-dasar pendidikan yang menuntun yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Di modul tersebut dijelaskan tentang tujuan pendidikan, kodrat keadaan, asas trikon, sistem among, budi pekerti, dan lain-lain. Di modul 1.1. saya tercerahkan bahwa anak bukan seperti tabula rasa. Namun, sejak lahir anak sudah membawa kodratnya masing-masing. Ibaratnya kertas, setiap anak sudah memiliki garis-garis samar. Tugas pendidik adalah menebalkan dan memperjelas garis-garis tersebut agar semakin jelas. Saat proses menebalkan dan memperjelas garis, pendidik harus mengutamakan proses menuntun agar proses pendidikan bisa berjalan optimal. Dengan kata lain, pendidikan adalah upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap siswa. Tentunya, setiap siswa memiliki potensi yang beragam.

Di modul 1.2., saya belajar mengenai nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak di antaranya berpihak kepada siswa, mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif. Nilai-nilai tersebut harus dimiliki oleh guru penggerak untuk mendukung perannya. Adapun peran guru penggerak adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan siswa, dan menggerakkan komunitas praktisi. Di materi modul 1.2. saya menjadi tercerahkan untuk bisa memiliki dan menguatkan setiap nilai guru penggerak untuk mendukung peran saya sebagai guru penggerak. 

Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah dua modul tersebut saling mendukung karena dua-duanya pada akhirnya memberi pemahaman untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Modul 1.1. memberi pemahaman secara global tentang dasar dan tujuan pendidikan, yakni tentang proses menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Setelah itu, di modul 1.2. dijelaskan tentang nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang berpihak kepada siswa. 

whatsapp-image-2023-06-05-at-19-47-03-648818214addee0c9a5a2ef2.jpeg
whatsapp-image-2023-06-05-at-19-47-03-648818214addee0c9a5a2ef2.jpeg

2.PERASAAN

Saat momen itu terjadi saya merasa bagaikan mendapat cahaya setelah berjalan di sebuah ruangan remang-remang.  Materi di modul 1.1. dan 1.2. membuka kesadaran tentang pendidikan yang berpihak kepada siswa. Saya kadang berpikir, mengapa tidak sejak dahulu saya mendapat materi seperti modul 1.1. dan 1.2.

Pada momen saat saya mengetahui tentang teori otak triune ini, bahwa kita juga memiliki otak reptil yang mengelola semua otomatisasi dan reflek di tubuh demi kelangsungan hidup kita, sehingga mampu mengkonservasi energi yang digunakan otak. Bagian otak yang juga berfungsi mengotomatisasi kerja organ dalam tubuh, seperti: jantung, hati, paru-paru, dan lain-lain yang terkait dengan sistem pernapasan, metabolisme, reproduksi, hormon, suhu tubuh, bertahan hidup seperti: refleks untuk fight, flight, freeze (melawan, kabur, diam). Maka pada saat itu saya merasa sedikit 'weird', seperti menemukan sebuah fakta atau kenyataan aneh, tapi ya itulah kenyataannya.

whatsapp-image-2023-06-06-at-20-59-47-6488167808a8b55b507cbf72.jpeg
whatsapp-image-2023-06-06-at-20-59-47-6488167808a8b55b507cbf72.jpeg

3.PEMBELAJARAN

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa anak lahir di dunia itu seperti tabularasa, yakni kertas kosong yang siap ditulisi apa saja. Namun, sekarang saya berpikir bahwa anggapan itu tidaklah benar karena sesuai pemikiran KHD, bahwa anak lahir sudah membawa kodratnya masing-masing. Mereka seperti kertas yang sudah bergaris, tetapi garisnya masih samar-samar sehingga tugas pendidik adalah menebalkannya menjadi lebih jelas dengan nilai dan peran terutama keepada guru penggerak. Saya dulu juga berpikir bahwa peran pendidik adalah menyelesaikan materi sesuai dengan capaian kurikulum. Namun, sekarang saya berpikir dalam proses pembelajaran kita harus memperhatian kondisi dan kebutuhan setiap siswa sehingga proses pembelajaran akan berpihak kepada siswa. Di samping itu banyak hal yang harus saya perbaiki dalam menjalankan tugas guru. Diantaranya adalah melaksanakan tugas guru sebagai penuntun yang memahami bahwa setiap anak memiliki kodrat yang berbeda. Dalam proses menuntun ini saya harus mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak, agar tercapai profil pelajar pancasila. 

4.PENERAPAN KE DEPAN

Berikut pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak. 

a.Terus belajar untuk mendukung kualitas pembelajaran, baik secara autodidak maupun dengan pelatihan.

b.Menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa, misalnya dengan penerapan model pembelajaran interaktif.

c.Berkolaborasi dengan pihak lain untuk mendukung terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas. 

d.Selalu melakukan refleksi pembelajaran untuk bahan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. 

e.Selalu mencari ide-ide baru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun