Pembelajaran yang menuntun anak kepada kodratnya dan pendidik sebagai pamong, yang membuat siswa di tuntun lebih aktif ketimbang pendidik, yang membawa siswa sesuai dengan kodrat alam maupun zaman.
Peserta didik dalam proses pembelajaran terbiasa dipandu oleh pendidik dan cara pembelajaran masih klasikal yang langsung ke materi tanpa melakukan permainan panel yang menyenangkan sesuai dengan kodratnya dan tidak menuntut anak.
Pendidikan sejatinya adalah lahan untuk membentuk peserta didik menjadi sesuai dengan kodratnya dan membentuk karakter anak, untuk itulah sebagai pendidik dirasa perlu dan wajib untuk mengubah karakter dan cara pembelajaran kepada peserta didik menjadi manusia yang berkarakter dan inovatif maupun kreatif.
Melalui aksi nyata yang akan dilakukan Calon Guru Penggerak untuk membentuk karakter anak dan pembelajaran yang berpusat pada siswa melalui permainan-permainan.
Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan itu menuntut anak sesuai dengan kodratnya sehingga anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Pendidikan dalam proses menuntun di mana anak diberi kebebasan lahirnya dan batiniah namun pendidik sebagai pamong harus tetap menuntut anak agar anak tersebut tidak kehilangan arah semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara yang dikenal dengan ing ngarso sung tulodo, ing madya Mangun Karso, serta Tut Wuri Handayani.
Sesuai yang telah dipaparkan pada modul 1.1 mengenai filosofis pemikiran Ki hajar Dewantara bahwa pendidikan berfungsi menumbuhkan kekuatan kodrat anak untuk menciptakan kebahagian yang setinggi-tingginya. Pada saat pembelajaran, penulis menggunakan pendekatan student center.Â
Artinya pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk diberikan pelayanan yang optimal dan menjadi prioritas dalam pendidikan. Pendidikan senantiasa dilakukan dengan menyenangkan tanpa adanya paksaan atau tekanan. Oleh karena itu menggunakan teknik bermain sebagai aksi nyata dalam mengembangkan pembelajaran yang berfilosofis pada pemikiran Ki Hajar Dewantara. Diharapkan setelah menggunakan tehnik ini minat siswa pada pemlajaran dapat meningkat.
Setelah mempelajari filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, KHD ada banyak perubahan yang terjadi dalam pembelajaran di lapangan maupun di kelas. Dalam perubahan pembelajaran siswa lebih aktif lagi dalam belajar dan lebih semangat mengikuti pembelajaran serta sikap peserta didik sedikit demi sedikit mulai berubah.