Belajar di pesantren juga tidak selamanya bahagia. Ada saat -- saat sedih yang dialami para santri. Saat -- saat sedih itu menurut Naura adalah saat jadwal besuk. "Saat teman saya dibesuk dan saya tidak dibesuk saya sangat sedih, saya merasa iri sama teman yang dibesuk keluarganya,"Â
Menjadi seorang santri memiliki suka dan dukanya tersendiri. Pengalaman berharga yang tidak akan pernah bisa dirasakan oleh seorang siswa seperti Rindu pada orang tua, rindu pada masakan dan suasana rumah, rindu pada teman dan mungkin rindu pada gadget atau bahkan peliharaan di rumah. Memang semua itu tidak akan pernah dirasakan oleh mereka yang tidak pernah menjadi santri di pesantren tapi suka dan duka ini yang akan menjadi pelajaran berharga yang hanya bisa anda dapatkan jika menjadi seorang santri.
Selain suka dan duka akan ada banyak pengalaman berharga yang mungkin bisa anda dapatkan di lingkungan pesantren seperti Belajar bahasa, belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan kamar, bertanggung jawab atas barang sendiri, mampu mengkondisikan dan mengatur keuangan (karena pesantren memiliki batasan bawa uang ke pondok) dan berbagai macam hal lainnya.
Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Baik pada peristiwa positif maupun peristiwa negatif, orang-orang yang terlibat saat itu yaitu tentunya orang tua saya, guru-guru saya, teman-teman saya, dan orang -orang di sekitar saya. Mereka semua memotivasi saya untuk terus bertahan, pantang menyerah, terus bekerja keras untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Mereka selalu memberikan dukungan baik atas setiap langkah yang saya lakukan. Guru bagi saya saat itu yang memaksa saya untuk mencoba hal yang baru bagi saya dan saya tidak yakin bisa melakukannya namun dengan dorongan yang kuat dari guru saya akhirnya saya mau mencoba dan ternyata bisa. Sebegitu pentignya dukungan dan motivasi guru kepada muridnya sesuai dengan semboyan Ki Hajar Dewantara Ing ngarso sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.
Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin masih dapat memengaruhi diri Anda di masa sekarang?
Karena semua momen atau peristiwa yang terjadi akan terekam dalam ingatan baik hal yang baik, menyenangkan, positif maupun hal yang kurang baik, menyedihkan, negatif. Peristiwa atau momen itu bisa jadi akan mempengaruhi sikap seseorang di masa yang akan datang. Bagi saya, momen atau peristiwa yang terjadi pada diri saya pribadi menjadi kenangan terindah, dan bermakna jika kita bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa atau momen yang terjadi. Walaupun hal negatifpun yang sedang kita alami, namun jika kita ambil benang merah atau kesimpulan untuk mengambil hikmah dari semua kejadian, agar kejadian yang negatif itu tidak akan terulang kembali. Untuk momen positifpun akan menjadi cambuk untuk terus melangkah dan mencoba hal-hal baru dengan ketekunan dan ke-istiqomah-an akan meraih sesuatu yang di luar prasangka kita. Janji Allah pasti ada untuk orang-orang yang mau berusaha dan sungguh-sungguh (QS. An-Nisa' ayat 32).
Menurut Anda, apa saja peran dari seorang Guru jika dikaitkan dengan trapesium usia?
Memahami karakter kemajemukan murid dengan segala keunikan yang ada. Memberikan porsi pembelajaran sesuai karakter yang dimiliki murid yang bisa jadi antara murid satu dengan lainnya tidak sama dan tidak bisa disamakan.
Membimbing murid sesuai bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya agar tumbuh menjadi anak yang matang pengetahuan, moral dan akhlaknya.
Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?
Pada peristiwa positif saya merasa senang, bahagia dan bangga atas pencapaian saya saat itu. Saya selalu merasa optimis dan yakin bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh maka akan mendapatkan hasil yang kita inginkan. Saya percaya bahwa tiada hasil yang mengkhianati proses. Saya bisa seperti saat ini karena ada cinta dari orang-orang di sekitar saya yang menyayangi saya baik orangtua, keluarga, guru bahkan teman-teman saya. Tanpa dukungan mereka tidak akan ada saya yang seperti sekarang ini.
Pada peristiwa negatif, yang saya rasakan adalah rasa sedih, kecewa, benci, takut. Namun itu dulu. Semua perasaan itu ternyata memberikan saya banyak pelajaran dan justru malah membentuk saya menjadi individu yang mandiri, bekerja keras, pantang menyerah, disiplin, optimis bahwa saya yakin bisa melewati masa-masa sulit itu. Semua peristiwa negatif saya sangat berharga bagi saya. Pengalaman ternyata memang guru yang terbaik untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.