Oleh: [Muammar Khadafi], Mahasiswa Universitas Airlangga
Di era revolusi digital, transformasi pendidikan menjadi keharusan bagi Indonesia untuk bersaing di kancah global. Teknologi telah merubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara kita belajar dan mengajar. Namun, di balik peluang yang ditawarkan oleh teknologi, terdapat tantangan yang harus diatasi untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua.
Potensi Teknologi dalam Pendidikan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menawarkan berbagai alat dan platform yang dapat meningkatkan proses pembelajaran. Aplikasi e-learning, video konferensi, dan modul pembelajaran daring memungkinkan akses pendidikan tanpa batas geografis. Contoh konkret adalah program pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan selama pandemi COVID-19, yang membuka mata banyak pihak akan potensi besar teknologi dalam pendidikan.
Teknologi juga memungkinkan personalisasi pembelajaran, di mana materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Dengan analitik data, guru dapat memonitor perkembangan siswa secara real-time dan memberikan intervensi yang tepat waktu.
Tantangan yang Dihadapi
Namun, transformasi digital di bidang pendidikan tidak tanpa kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan digital. Banyak daerah di Indonesia yang masih minim akses internet dan perangkat teknologi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, hanya sekitar 53% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses internet. Ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran mereka.
Selain itu, kesiapan guru juga menjadi faktor penting. Transformasi digital memerlukan guru yang melek teknologi dan mampu memanfaatkan alat digital dalam proses belajar mengajar. Program pelatihan dan peningkatan kompetensi guru menjadi sangat krusial untuk memastikan keberhasilan transformasi ini.
Langkah ke Depan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu mengambil langkah konkret. Investasi dalam infrastruktur teknologi di daerah terpencil harus menjadi prioritas. Pembangunan jaringan internet yang merata serta penyediaan perangkat teknologi yang terjangkau dapat membantu mengurangi kesenjangan digital.
Selain itu, program pelatihan bagi guru harus ditingkatkan. Guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan menarik. Universitas dan institusi pendidikan tinggi dapat berperan penting dalam memberikan pelatihan ini melalui program pendidikan berkelanjutan.
Penutup
Revolusi digital membawa peluang besar untuk transformasi pendidikan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal dan mengatasi tantangan yang ada, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efektif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.Â
Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, kita memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam proses ini, baik melalui penelitian, pengabdian masyarakat, maupun inovasi dalam bidang pendidikan. Mari kita bersama-sama wujudkan pendidikan yang lebih baik untuk masa depan Indonesia.
Â
Referensi:
1. Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Laporan Tahunan Pendidikan.