Mohon tunggu...
Muammar Irsyad Kadir
Muammar Irsyad Kadir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

(maha) siswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Potret Awal Kesuksesan Indonesia Melalui Pertemuan Ekonomi Dunia

30 Agustus 2018   18:08 Diperbarui: 30 Agustus 2018   18:12 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan, termasuk di Indonesia, merupakan salah satu tujuan yang dicanangkan dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal dengan singkatan SDGs merupakan kelanjutan dari MDGs yang akan dilaksanakan hingga tahun 2030. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menyepakati dan akan menyukseskan pelaksanaan SDGs melalui berbagai kegiatan dan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan selama beberapa tahun ke depan. 

Salah satu tujuan yang dicanangkan melalui SDGs adalah mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimanapun, yang akan dilakukan dengan mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang yang berpendapatan kurang dari 1.90 dolar Amerika per hari. Indonesia masih memiliki permasalahan dalam hal mengentaskan garis kemiskinan, karena memiliki proporsi penduduk kemiskinan ekstrim sekitar 11,76% pada tahun 2012. 

Tingkat kemiskinan ekstrim dikategorikan sebagai proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan. Menurut World Bank, penduduk yang dikategorikan kemiskinan ekstrim adalah penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari 1.90 dolar Amerika per hari.

Salah satu penyebab penduduk memiliki pendapatan dibawah garis kemiskinan dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan. Sehingga penduduk Indonesia akan bekerja dimanapun meskipun upah yang diterimanya tidak sesuai dengan upah minimum yang telah ditetapkan melalui peraturan perundang-undangan. 

Oleh karena itu, pemerintah dan Bank Indonesia berusaha dengan cara mengeluarkan berbagai kebijakan agar mampu menjaga kondisi makroekonomi Indonesia tetap stabil. Hal itu terlihat dengan menurunnya proporsi penduduk Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan nasional. 

Menurut data yang dimiliki Badan Pusat Statistik, pada tahun 2011 proporsi penduduk Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan sebesar 13,58%, kemudian menurun menjadi 6,80% pada tahun 2016. Data tersebut menunjukkan hasil positif dari kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga kestabilan ekonomi Indonesia.

(Sumber: akurat.co)
(Sumber: akurat.co)
Berbagai kegiatan internasional pun menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Asian Games 2018 merupakan salah satu wadah yang dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Sebanyak 45 negara dari seluruh Asia berdatangan ke Indonesia untuk menyemarakkan Asian Games 2018, dimana pemerintah akan memanfaatkan momentum ini, dengan cara memperkenalkan budaya atau tempat-tempat wisata yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.. Strategis tersebut bertujuan agar seluruh media internasional dapat meliput daerah-daerah di Indonesia, khususnya tempat parawisata yang dilewati oleh obor tersebut, sehingga pengunjung internasional diharapkan akan datang ke tempat wisata yang telah diperkenalkan melalui kegiatan tersebut.

Keberlanjutan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ajang internasional tidak terhenti sampai di Asian Games 2018. Bahkan ini hanyalah potret awal dari kesuksesan Indonesia untuk memanfaatkan momentum pertemuan Indonesia dengan negara-negara lain. Hal itu dikarenakan, 

Asian Games 2018 yang akan berakhir pada tanggal 2 September 2018, akan dilanjutkan dengan pertemuan yang lebih besar lagi, dimana ribuan delegasi dari 189 negara akan datang ke Indonesia melalui IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 di Bali. Bukan hanya negara-negara dari Asia yang akan datang, tapi sebanyak 189 negara dari seluruh penjuru dunia akan datang ke pertemuan ekonomi dan keuangan terbesar di dunia yang akan diselenggarakan di Indonesia.

Selain Asian Games 2018, Indonesia juga berkesempatan untuk menjadi tuan rumah perhelatan besar pada tahun 2018, yaitu IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 8-14 Oktober 2018 di Kawasan Nusa Dua Bali. 

International Monetary Fund (IMF) berupaya membentuk sebuah kerangka kerjasama ekonomi internasional dengan tujuan untuk mendorong stabilitas keuangan internasional dan kerjasama moneter, memfasilitasi perdagangan internasional, mendorong perluasan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta membantu mengurangi kemiskinan global. 

World Bank Group merupakan gabungan lima organisasi internasional yang memberi pinjaman kepada negara-negara berkembang, yang memiliki misi untuk mengakhiri kemiskinan dan membangun kesejahteraan bersama.

(Sumber: mysharing.co)
(Sumber: mysharing.co)
Indonesia terpilih menjadi tuan rumah IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 setelah bersaing dengan Mesir dan Senegal. Indonesia telah berjuang sejak tahun 2014 agar dapat menjadi tuan rumah IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018, dan berhasil terpilih sebagai tuan rumah setelah mendapatkan suara mayoritas melalui pemilihan oleh 189 negara. 

Dipercayanya Indonesia dari segi keamanan, stabilitas politik, dan keberhasilan di bidang ekonomi, membuat Indonesia patut berbangga diri karena diperhitungkan menjadi tuan rumah perhelatan akbar ini.

IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur IMF dan WGB. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini seperti, pengurangan kemiskinan, pembangunan ekonomi internasional dan isu-isu global lainnya. Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh 15.000 peserta, yang terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor privat, NGOs, akademisi, dan media. 

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 menjadi momentum untuk menunjukkan kemajuan ekonomi, leadership serta komitmen Indonesia dalam penanganan isu-isu global. Selain itu, momentum pertemuan ekonomi terbesar di dunia ini akan dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satunya dengan cara memaksimalkan potensi yang dimiliki Indonesia.

IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 yang akan dihadiri oleh 15.000 peserta, menjadi momentum bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, melalui potensi-potensi yang dimiliki Indonesia. Dikutip melalui IMF-World Bank Group AM 2018, terdapat 4 sektor yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini sebagai momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu:

  • Sektor Perhotelan

Kegiatan yang akan diselenggarakan di Bali ini, akan dihadiri 15.000 peserta, dimana peserta tersebut akan menginap di hotel-hotel yang ada di Bali, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan promosi besar-besaran kepada dunia internasional untuk memperkenalkan Bali yang memiliki kekuatan yang sangat besar pada sektor penyelenggaran events.

  • Sektor Kuliner

Indonesia yang terkenal dengan keragaman dan kekayaan budayanya, termasuk kuliner nusantara yang beragam akan diperkenalkan pada kegiatan ini melalui pameran makanan.

  • Sektor Transportasi

Dihadiri oleh ribuan peserta, selain membutuhkan tempat untuk menginap, peserta juga membutuhkan transportasi yang memadai untuk mobilisasi peserta dari tempat menginap ke main venue atau ke tempat-tempat wisata di Bali.

  • Sektor Wisata

Indonesia sangat terkenal dengan keindahan alam dan keberagaman budayanya, salah satunya Bali. Melalui kegiatan ini, pihak pemerintah atau sektor wisata dapat memperkenalkan berbagai keindahan alam yang dimiliki Indonesia untuk menarik antusiasme peserta untuk berkunjung ke berbagai tempat wisata yang ada di Indonesia.

Ketika dunia datang ke Indonesia melalui IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018, sebanyak 15.000 peserta dari 189 negara akan datang ke Indonesia merupakan sebuah momentum yang sangat tepat untuk memaksimalkan setiap potensi-potensi yang kita miliki untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adapun potensi yang dapat dimaksimalkan dari setiap sektor-sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di acara tersebut, yaitu:

  • Sektor Kreatif

"Koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia", merupakan wadah bagi masyarakat untuk memproduksi setiap barang / jasa yang akan menciptakan berbagai karya yang beragam dari ide-ide kreatif masyarakat Indonesia sehingga menjadikan nilai ekspor dari sektor kreatif Indonesia setiap tahunnya berkisaran miliaran dolar. Melihat potensi tersebut, maka pada tahun 2018 target Produk Domestik Bruto (PDB) untuk sektor ekonomi kreatif mencapai Rp. 1.000 triliun. Untuk mewujudkan target tersebut, maka kegiatan ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk mempromosikan sektor kreatif Indonesia di berbagai penjuru dunia.

  • Sektor Investasi

ASEAN Finance Corporation, Japan Bank for International Cooperation, dan Jerman menyatakan minatnya untuk membantu Indonesia membangun energi listrik di Indonesia pada saat IMF-WB AM 2017. Sejalan dengan sektor investasi Indonesia yang menduduki peringkat kedua dunia sebagai negara dengan tujuan investasi dunia, maka Indonesia harus menunjukkan keunggulan yang dimilikinya dalam momentum ini, sehingga sektor investasi akan terus meningkat, dan dapat mendorong perekonomian Indonesia

  • Sektor Teknologi

Lahirnya ilmuwan muda yang dapat menciptakan sebuah teknologi yang cemerlang, merupakan contoh dari negara yang memiliki tingkat kemakmuran yang tinggi. Indonesia sebagai negara yang memperoleh 12 penghargaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tahun ini, patut diperhitungkan sebagai negara yang mampu menciptakan inovasi atau memproduksi teknologi sendiri. Dalam momentum ini, Indonesia harus mempromosikan sektor teknologi sehingga 189 negara dapat menggunakan teknologi yang merupakan karya anak bangsa, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

  • Sektor Pasar E-Commerce

Beralihnya pasar konvensional menuju pasar teknologi (e-commerce), menjadikan Indonesia sebagai pasar e-commerce terbesar dengan target USD 130 miliar pada tahun 2020. Tingginya pasar e-commerce Indonesia dikarenakan kemampuannya untuk menyalurkan produk-produk Indonesia yang berkualitas ke dalam dan luar negeri. Sehingga produk tersebut, dapat tersalurkan dengan mudah melalui pasar e-commerce Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, dan meningkatkan perekonomian negeri ini. Melalui momentum ini, Indonesia dapat menjalin kerjasama dan melakukan promosi besar-besaran kepada 189 negara, sehingga pasar e-commerce Indonesia akan terus meningkat dan menyebar di seluruh penjuru dunia.

  • Sektor Perfilman

"Dilan 1990, Warkop DKI Reborn, Habibie & Ainun, Si Doel The Movie" merupakan segelintir film karya anak bangsa yang mendapatkan jutaan penonton, baik itu di dalam maupun luar negeri. Sektor perfilman Indonesia yang menyumbangkan Produk Domestik Bruto sebesar 10.09% pada tahun 2016, merupakan bukti kesuksesaan perfilman Indonesia. 

Melalui kegiatan ini, Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan berbagai negara di seluruh penjuru dunia untuk meningkatkan kualitas perfilman Indonesia, sehingga sumbangan PDB dari sektor perfilman Indonesia dapat meningkat setiap tahunnya.

Sebuah momentum yang tidak akan datang untuk kedua kalinya dengan waktu yang begitu singkat, haruslah dimanfaatkan sebesar-besarnya. IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 merupakan momentum dimana 189 negara datang ke Indonesia, haruslah dimanfaatkan lebih strategis lagi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, membantu kita untuk menyukseskan SDGs dalam sektor perekonomian. Oleh karena itu, momentum ketika dunia datang ke Indonesia, haruslah dimanfaatkan dengan maksimal melalui berbagai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun